Kompas TV nasional humaniora

Kasus Kanker di Indonesia Bisa Naik 70 Persen di 2050, Kemenkes Perkuat Deteksi Dini

Kompas.tv - 7 Februari 2025, 12:57 WIB
kasus-kanker-di-indonesia-bisa-naik-70-persen-di-2050-kemenkes-perkuat-deteksi-dini
Ilustrasi kanker. Kementerian Kesehatan sebut jumlah kasus kanker di Indonesia terus meningkat dan diprediksi melonjak hingga lebih dari 70 persen pada 2050 jika langkah pencegahan dan deteksi dini tidak diperkuat. (Sumber: grid.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

Teknologi ini memungkinkan masyarakat melakukan deteksi dini risiko kanker dengan pemeriksaan genetik menggunakan sampel darah, yang dapat mendeteksi risiko kanker payudara, kolorektal, lambung, prostat, dan paru.

Selain itu, upaya deteksi dini kanker serviks semakin diperluas dengan skrining menggunakan metode HPV DNA yang lebih sensitif dibandingkan metode konvensional. Metode ini telah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pemprov DKI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, menggelar skrining kanker serviks gratis selama bulan Februari di seluruh Puskesmas bagi perempuan yang sudah menikah.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menamhkan, kanker payudara dan kanker serviks menjadi jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi di Indonesia.

Baca Juga: [FULL] Dinas Pendidikan Ungkap Solusi dan Evaluasi Kisruh Sekolah Lalai Soal SNBP Rugikan Siswa

"Oleh karena itu, akses masyarakat terhadap layanan skrining harus diperluas agar deteksi dini bisa dilakukan lebih masif," ucap Ani seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes. 

Pemerintah juga terus mendorong vaksinasi HPV bagi anak perempuan usia 11-12 tahun untuk mencegah kanker serviks sejak dini. Program ini telah menjadi bagian dari Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan terus diperluas cakupannya.

Selain pendekatan medis, pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pengendalian kanker. Stigma terhadap pasien kanker sering kali menjadi hambatan dalam deteksi dini dan pengobatan.

Baca Juga: BPBD Jakarta Ungkap Hujan Malam Hari Dampak Angin Dingin dari Daratan Siberia

"Dukungan moral, empati, dan kepedulian dari lingkungan sekitar sangat dibutuhkan agar pasien dapat menjalani perawatan dengan lebih baik," tutur Ani.

“Jangan menunggu sakit untuk peduli terhadap kesehatan. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Mulailah dengan pola hidup sehat dan rutin lakukan pemeriksaan kesehatan,” sambungnya. 


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber :

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x