JAKARTA, KOMPAS.TV - Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno menyoroti truk dengan dimensi dan muatan berlebih (overload overdimension/ODOL) sebagai salah satu penyebab kecelakaan yang tak pernah dapat solusi dari negara.
"Permasalahan tabrakan beruntun yang berulang atau kecelakaan truk dengan dimensi dan muatan berlebih (overload overdimension/ODOL) tidak pernah mendapatkan solusi dari negara," kata Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Kamis (6/1/2025).
Ia menyoroti peristiwa yang baru-baru ini terjadi, yakni kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2 di Bogor, Selasa (4/2/2025) malam, yang melibatkan truk pembawa galon air mineral.
Menurutnya, kecelakaan truk di jalan raya kerap dinilai terjadi akibat kelalaian dalam persiapan kendaraan.
"Selain kompetensi pemudi, kondisi kendaraan yang kurang terawat membuat kecelakaan yang melibatkan angkutan barang terus terjadi," kata Djoko.
"Kejadian-kejadian ini mencerminkan lemahnya tata kelola dan kurangnya upaya perbaikan yang seharusnya dilakukan pemerintah," tambahnya.
Baca Juga: DPR Usul Pemerintah Kembangkan Teknologi Bayar Tol Tanpa Berhenti, Kurangi Kecelakaan
Djoko menjabarkan, pada tahun 2023, diperkirakan terdapat 1,19 juta fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas, berdasarkan data Bappenas.
Selain itu, angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia rata-rata per tahun mencapai ± 25 ribu jiwa (setara 3-4 orang meninggal per jam).
Dalam hal ini, Djoko menyoroti truk dengan dimensi dan muatan berlebih atau truk ODOL.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.