Kompas TV nasional peristiwa

Pengamat Militer Connie Rahakundini Minta PDIP Tidak Dijadikan Musuh Bersama, Bahaya Jika Diteruskan

Kompas.tv - 16 Januari 2025, 15:09 WIB
pengamat-militer-connie-rahakundini-minta-pdip-tidak-dijadikan-musuh-bersama-bahaya-jika-diteruskan
Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie. (Sumber: Screenshot/Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie mengingatkan jangan sampai PDI Perjuangan dijadikan musuh bersama karena punya sikap yang berbeda dengan pemerintahan. Sebab perbedaan pandangan dilakukan oleh PDIP sebagai sikap check and balance terhadap pemerintahan.

Hal itu disampaikan Connie dalam Program Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu malam (15/1/2025) yang membahas kasus Sekjen Hasto Kristiyanto dan posisi PDIP di pemerintahan.

“Ketika orang yang berbeda dengan pendapatnya atau berbeda alurnya dengan pemerintah, maksudnya untuk check and balance, itu kemudian dia dipress terus, dia akan cari di bawah sistem di luar,” ujar Connie.

Baca Juga: WALHI soal Pagar Laut: Pemkab Tangerang Tak Pernah Pikirkan Nasib Nelayan, Bohong Besar, Omdo!

“Itu apa? Dia akan berjuang di luar sistem, misalnya  bekerja dengan institusi internasional, kan banyak, jadi jangan dipaksa,” ujarnya.

Menurut Connie, yang dilakukan PDIP sebagai partai politik adalah membangun persepsi bahwa negara perlu check and balance. Oleh karena itu, Connie menegaskan kepada berbagai pihak untuk tidak menganggap PDIP sebagai musuh bersama.

“Kita ini lagi membangun persepsi bahwa negara ini harus check and balance, ada yang berbahaya jika ini diteruskan, bahwa menganggap PDIP musuh bersama, seolah-olah common enemy karena dia tidak masuk KIM,” tambahnya.

Baca Juga: WALHI sebut Pagar Laut Misterius Tangerang Rugikan Nelayan dan Rusak Lingkungan

Seperti diketahui, PDI Perjuangan saat ini adalah satu-satunya partai peserta pemilu  yang tidak tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan memilih menjadi mitra strategis pemerintahan Prabowo Subianto. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini juga tidak masuk ke dalam kabinet meski meraih suara terbanyak di parlemen. 


 




Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x