BLORA, KOMPAS.TV - Dua ormas di Blora, Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, akhirnya mengakhiri konflik yang sempat memanas dengan menandatangani kesepakatan damai. Bentrokan yang sempat membuat situasi ricuh di daerah tersebut kini digantikan oleh komitmen rukun.
Akar Permasalahan
Konflik bermula pada Senin (13/1/2025) lalu, ketika puluhan anggota PP mendatangi markas GRIB Jaya di Kecamatan Ngawen.
Ketua PP Blora, Munaji, mempermasalahkan proses penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) GRIB Jaya yang dinilai terlalu cepat.
"Kesbangpol terlalu mudah mengeluarkan SKT. Kalau kita itu dua tahun baru dapat SKT," ungkapnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/1).
Baca Juga: Polisi dan TNI Amankan Bentrokan 2 Kelompok Ormas di Blora
Munaji juga menyoroti dugaan perekrutan mantan anggota PP yang telah diberhentikan oleh GRIB Jaya.
Merespons tuduhan tersebut, GRIB Jaya melaporkan Ketua PP Blora ke polisi atas dugaan pelanggaran Pasal 28 ayat (2) UU ITE Tahun 2024 pada Selasa (14/1/2025).
“GRIB di seluruh Jawa Tengah merasa terpukul dan sakit hati karena ucapannya yang mengandung unsur kebencian,” kata Kabid Hukum DPD GRIB Jateng, Subandi.
Eskalasi Menjadi Bentrokan
Ketegangan memuncak pada Selasa sore dengan pecahnya bentrokan di dua lokasi: Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora, dan Jalan Ngawen-Kunduran, Kecamatan Kunduran.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.