Kompas TV nasional politik

Pengamat: Untuk Buktikan Jokowi Hebat Tanpa PDIP, Seharusnya Bikin Partai Sendiri

Kompas.tv - 19 Desember 2024, 14:31 WIB
pengamat-untuk-buktikan-jokowi-hebat-tanpa-pdip-seharusnya-bikin-partai-sendiri
Foto arsip. Joko Widodo atau Jokowi saat masih menjadi Presiden RI menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Rakernas VI Projo di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). Projo disebut-sebut siap berubah menjadi partai politik pasca PDI-P pecat Jokowi. (Sumber: KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA )
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menyarankan agar Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat partai sendiri setelah dipecat oleh PDI Perjuangan atau PDIP. Hal ini untuk membuktikan kalau Jokowi lebih hebat dari partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut. 

“(Jokowi harusnya) bikin partai sendiri. PDIP tak mau menanggung beban dosa politik Jokowi dan keluarga besarnya. Meski harus diakui, PDIP dalam banyak hal rugi dengan kehilangan Jokowi, Gibran, dan Bobby,” kata Adi kepada Kompas.tv, Kamis (19/12/2024).

“Ini untuk membuktikan bahwa Jokowi hebat tanpa PDIP," imbuhnya. 

Baca Juga: Antara Megawati, Jokowi dan Petugas Partai

Adi mengimbau Jokowi tak bergabung dengan partai yang sudah eksis di dunia politik Indonesia. Menurutnya, jika Jokowi ingin membuktikan kekuatan politiknya, dia sebaiknya membentuk partai sendiri.

"Selama ini ada keyakinan, mirip sebuah klaim, bahwa Jokowi hebat bahkan bisa melebihi PDIP. Tinggal diuji dengan bikin partai baru. Apakah partai baru Jokowi lebih hebat dari PDIP atau tidak?” katanya.

Menurut dia, keputusan PDIP memecat Jokowi serta anak dan menantunya, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution,  adalah keputusan yang tepat. 

"Tapi bagi PDIP, ke depan adalah momen konsolidasi tanpa Jokowi dan keluarga besarnya," ujarnya.

Ia menambahkan, bila partai baru yang dibentuk Jokowi tidak dapat melebihi PDIP, setidaknya harus bisa bersaing secara kompetitif. 

“Yang semacam ini perlu diuji kebesaran Jokowi setelah tak lagi sama PDIP,” kata Adi.

Sebelumnya, Jokowi mengaku menghormati keputusan PDIP tersebut. 

 "Ya nggak apa-apa, saya menghormati itu," kata Jokowi saat berada di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (17/12/2024), dikutip dari Antara.

Baca Juga: Jokowi Bilang Pemecatannya Akan Diuji Dengan Waktu, Elite PDIP: Seharusnya Beliau Bersyukur

Eks wali kota Surakarta itu mengaku tidak ingin membela diri atau mencari pembenaran terkait keputusan PDIP. Menurutnya, hasil keputusan partai ini akan diuji seiring waktu.

"Saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian karena keputusan itu sudah terjadi. Nanti waktu yang akan mengujinya, saya rasa itu saja," kata Jokowi.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x