Kompas TV nasional politik

Cak Imin Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, PKB: Kami Ingin Aktif Memecahkan Persoalan Ekonomi

Kompas.tv - 16 Oktober 2024, 18:56 WIB
cak-imin-gabung-kabinet-prabowo-gibran-pkb-kami-ingin-aktif-memecahkan-persoalan-ekonomi
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berdiri bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kanan) usai melakukan pertemuan di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Aditya Pradana Putra)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Harian DPP PKB Ais Syafiyah Ashfar menjelaskan, alasan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk ke dalam kabinet Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Menurut dia, keputusan Cak Imin untuk bergabung ke kabinet Prabowo-Gibran telah melalui pertimbangan matang. 

Sebab, PKB ingin menjadi bagian dari solusi bangsa yang memang secara objektif saat ini tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja. 

Baca Juga: Cak Imin Blak-blakan usai Dipanggil Prabowo di Kertanegara

“Gus Muhaimin dan PKB ingin aktif terlibat dalam memecahkan persoalan ekonomi maupun berbagai penyakit sosial yang membebani kita sehari-hari,” kata Ais dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024). 

Ia menyebut, tantangan berat Indonesia dalam lima tahun kedepan dalam bidang ekonomi dan sosial membutuhkan kolaborasi dari semua elemen bangsa untuk mengatasinya.

“Kami memandang tantangan Indonesia lima tahun mendatang begitu berat terutama dalam bidang ekonomi dan sosial. Maka PKB memutuskan untuk bergabung dalam kabinet Pak Prabowo sebagai bentuk kolaborasi anak bangsa dalam memecahkan tantangan-tantangan tersebut,” ujarnya. 

Ais mengatakan, tekanan ekonomi masyarakat dalam beberapa waktu terakhir cukup berat. Lima bulan terakhir misalnya terjadi penurunan harga barang dan jasa akibat kurangnya peredaran uang di masyarakat. 

“Daya beli masyarakat kita memang mengkhawatirkan, berdasarkan data dari BPS selama lima bulan terakhir telah terjadi deflasi mulai 0,03 persen di Mei 2024, lalu kian turun 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, 0,03 persen di Agustus, dan 0,12 pada September 2024,” katanya. 

Kelesuan ekonomi tersebut, kata Ais membuat jutaan kelas menengah turun kelas menjadi kelompok miskin.

Situasi tersebut mengancam pendapatan negara dari sektor pajak karena kelompok menengah yang selama ini menjadi motor utama pembayar pajak. 

“Pendapatan kelas menengah tergerus untuk kebutuhan-kebutuhan dasar seperti biaya sekolah anak, biaya kebutuhan sehari-hari hingga biaya transportasi. Jika kondisi ini terus dibiarkan bisa jadi kita akan terpuruk kedepan,” papar dia.

Selain itu, kata dia, situasi sosial saat ini juga tidak sedang baik-baik saja. Berbagai kasus perundungan, kekerasan seksual, hingga kasus bunuh diri juga cenderung di kalangan anak muda kian meningkat. 

Baca Juga: Respons Puan Terkait Kabar Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

“Kita prihatin munculnya kasus perundungan di MA As’Syafi’iyah Jakarta yang membuat korban koma, kita juga mengutuk keras ada pelecehan seksual belasan siswa di lembaga pendidikan berbasis asrama di Tangerang, juga banyaknya kasus bunuh diri. Ini menjadi penanda kuat jika ada masalah mental health di tengah masyarakat kita,” tandasnya.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x