"Dan ketika PKS tidak juga mendapatkan haknya, PKS tetap jadi kawan Pak Anies hingga selesai husnul khotimah (menjabat) sebagai gubernur Jakarta," kata Khoiruddin.
"Dan bahkan mengusung (Anies sebagai) capres dalam Pilpres 2024 bersama NasDem dan PKB," imbuhnya.
Khoiruddin kemudian membantah Anies yang mengaku tidak tahu ada tenggat waktu baginya untuk mencari koalisi pendukung Anies-Sohibul Iman.
Khoiruddin menegaskan, tenggat pencarian dukungan itu telah diumumkan sejak 25 Juni 2024.
Lebih lanjut, Khoiruddin menyindir langkah Anies yang menolak bergabung menjadi kader partai agar dia tetap bisa dicalonkan dengan calon gubernur dari partai lain.
"Tapi saat itu Pak Anies tidak menyambut positif ajakan tersebut, malah menyampaikan keinginan Pak Anies untuk netral," kata Khoiruddin dikutip Kompas.com.
Sebelumnya, dalam pesan suara yang beredar luas, Anies menyebut pihak PKS tidak pernah membicarakn tenggat untuk mencari dukungan partai lain.
Eks gubernur Jakarta itu pun mengaku kaget dengan pernyataan PKS soal tenggat tersebut.
"Saya kaget aja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, lalu deadline 4 Agustus sebagai deadline cari partai (pendukung Anies-Sohibul) lain," kata Anies.
"Mengapa kaget? Karena memang tidak pernah dibahas ya, dan setahu saya memang tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain. Sekali lagi saya tegaskan, saya hormati apa pun keputusan partai," ujarnya.
Baca Juga: Namanya Masuk Bursa Ketum Golkar, Gibran Tak Mau Ditanya soal Polemik Mundurnya Airlangga
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.