Kompas TV nasional peristiwa

BNPB: Waspada Banjir dan Tanah Longsor di Indonesia Bagian Tengah dan Timur Periode Awal Agustus

Kompas.tv - 1 Agustus 2024, 19:05 WIB
bnpb-waspada-banjir-dan-tanah-longsor-di-indonesia-bagian-tengah-dan-timur-periode-awal-agustus
Ilustrasi banjir. Sejumlah wilayah masih terdampak banjir di Kota Gorontalo, Sabtu (13/7/2024) pukul 11.00 WITA. (Sumber: Lembaga Salam Puan / Mitra Save the Children Indonesia)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat akan potensi banjir dan tanah longsor yang dapat terjadi pada awal Agustus di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyatakan bahwa sebagian besar wilayah di Indonesia tengah dan timur diprediksi akan terus mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama dasarian pertama bulan Agustus. Fenomena ini dipengaruhi oleh aktivitas gelombang ekuator di atmosfer.

BNPB telah memetakan Sulawesi (Sulawesi Tengah, Utara, Selatan, Gorontalo), Maluku (Maluku Utara), dan sebagian besar Papua, yang memerlukan perhatian khusus selama periode ini.

Masyarakat diimbau untuk mengikuti pedoman keselamatan, seperti segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika hujan lebat terjadi lebih dari satu jam dan jarak pandang menjadi kurang dari 100 meter, terutama bagi mereka yang tinggal di area rawan seperti lereng tebing atau dekat bantaran sungai.

Baca Juga: Prediksi Ada Angin Kencang, BMKG Imbau Warga NTT untuk Waspasa Karhutla

Dikutip dari Antara, Rabu (31/7/), Abdul juga menyebut bahwa Halmahera Tengah, bersama dengan Kabupaten Luwu dan Gorontalo, memiliki tingkat kerawanan banjir dan tanah longsor yang tinggi.

Berdasarkan topografi dan data inventaris dari bencana sebelumnya, hujan dapat menyebabkan meluapnya Sungai Kobe dan Sungai Lukulamo di Halmahera Tengah, yang memiliki aliran air deras dan besar.

Pada insiden bencana tanggal 25 Juli lalu, sekitar 1.870 warga terdampak dan 467 rumah mengalami kerusakan. Walaupun air sudah surut, beberapa warga masih berada di delapan titik pengungsian yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Sebelumnya, BMKG menyebut La Nina akan terjadi di Indonesia pada bulan Agustus. 

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari menjelaskan, ketika terjadi La Nina, angin timuran yang bersifat lembap karena membawa uap air dari Samudra Pasifik menuju Indonesia, mengalami peningkatan.

Hal itu mengakibatkan awan mengalami penambahan pembentukan, sehingga berpotensi meningkatkan curah hujan.

"La Nina diprediksi mulai terjadi Agustus 2024, meskipun peluangnya tidak mencapai 80 persen," kata Supari, Senin (29/7) dikutip dari Kompas.com.

La Nina kemungkinan bisa terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatra bagian tengah dan utara.

Baca Juga: Tampang Meita Irianty Penganiaya Balita di "Daycare" Depok yang Kini Berbaju Tahanan


 

 




Sumber : Kompas TV, Antara, Kompas.com




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x