Akan tetapi, kabinet Indonesia selama era Demokrasi Liberal kerap dibubarkan sehingga menimbulkan ketidakpastian politik, ekonomi dan sosial.
Era Demokrasi Liberal berakhir pada 1959 ketika Presiden Soekarno membubarkan Dewan Konstituante lewat Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Pemerintahan Soekarno kemudian memasuki era Demokrasi Terpimpin (1959-1966), ditandai dengan kekuasaan dominan presiden di atas legislatif dan partai politik. Militer pun semakin berperan sehingga pemerintah semakin berciri kediktatoran.
Baca Juga: Megawati Jawab Prabowo: Bung Karno Itu Milik Rakyat Indonesia
Soekarno bahkan sempat membubarkan DPR dan membentuk DPR-GR yang seluruh anggotanya ditunjuknya sendiri. Soekarno juga menunjuk perwira-perwira militer menjadi kepala daerah, anggota DPR/MPR, dan jabatan lainnya.
Dalam kebijakan luar negeri, Seokarno getol melontarkan retorika anti-asing dan mengobarkan pemusuhan dengan Malaysia. Putra Sang Fajar juga mengeluarkan Indonesia dari PBB tahun 1965.
Selain itu, akhir kekuasaan Soekarno ditandai hiperinflasi hingga 600 persen pada 1965. Krisis yang dialami Indonesia semakin parah usai enam jenderal dibunuh Gerakan 30 September pada 1965.
Usai Peristiwa 1965, Soekarno lengser pada 1967. Bung Karno menyerahkan kekuasaannya ke Soeharto yang memulai Orde Baru, rezim yang berkuasa hingga 1998.
Kondisi kesehatan Seokarno pun menurun seiring kiprah politiknya yang jatuh. Soekarno kemudian meninggal dunia pada 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Seokarno lahir dari keluarga yang berpengaruh. Ayah Seokarno, Raden Soekemi Sosrodihardjo merupakan keturunan Sultan Kediri. Sedangkan ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari kaum brahmana, memiliki hubungan darah dengan Raja Singaraja.
Meskipun demikian, Soekarno kecil hidup di tengah keterbatasan. Namun, Soekarno dididik dengan disiplin tinggi mengingat ayahnya berprofesi sebagai seorang guru.
Soekarno telah giat membaca dan menulis sejak kecil hingga menjadi orator ulung yang memimpin Republik Indonesia pada awal kemerekaan.
Berikut biografi singkat presiden pertama RI, Ir. Soekarno yang hari kelahirannya diperingati setiap 6 Juni.
Baca Juga: Megawati Sebut Ada Untungnya Bung Karno Ditahan, Ini Alasannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.