JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan akan meninjau lokasi terdampak bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Namun, Presiden Jokowi belum bisa memastikan kapan akan ke lokasi bencana itu karena masih mengatur waktu.
Demikian Presiden Jokowi merespons bencana banjir lahar dingin di Provinsi Sumatera Barat usai meninjau RSUD di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).
“Saya juga ingin kesana tapi masih mengatur waktu, disana kondisinya jalan banyak yang longsor, pengungsi juga baru ditata,” kata Jokowi, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.
Baca Juga: Jokowi soal Jabatan di Dewan Pertimbangan Agung: Saya Itu Masih Jadi Presiden, Masih 6 Bulan Lagi
Lebih lanjut, Jokowi berjanji akan meninjau pada waktunya untuk memberikan bantuan dan solusi kepada masyarakat terdampak bencana banjir lahar dingin di Provinsi Sumatera Barat.
“Sehingga nanti kalau waktunya ketemu, saya akan meninjau kesana dalam rangka baik memberikan bantuan atau solusi bagi yang terdampak,” ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Dalam keterangannya, pria yang pernah menjadi Wali Kota Surakarta ini mengaku terus memantau perkembangan situasi yang terjadi di Sumatera Barat.
Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto untuk langsung terjun ke lokasi dan melaporkan perkembangan penanganan bencana di Sumbar.
Baca Juga: Dewas KPK Hadirkan Alexander Marwata dan Pihak Kementan sebagai Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron
“Saya mengikuti terus dengan seksama, perkembangan banjir di Kabupaten Tanah Datar, di Sumbar dan saya sudah memperintahkan Kepala BNPB untuk kesana, dan sudah sampai disana, kemaren kita telp perkembangannya seperti apa, sudah kita ikuti,” ujar Jokowi.
Seperti diberitakan, hingga artikel ini ditayangkan, BNPB melaporkan, korban jiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumbar menjadi 50 orang.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan 50 korban tersebut terdiri dari dua orang dari Kota Padang Panjang, 20 orang dari Kabupaten Agam, 19 orang dari Kabupaten Tanah Datar, satu orang dari Kota Padang, dan delapan orang dari Kabupaten Padang Pariaman.
Berdasarkan data terbaru, sebanyak 27 orang dilaporkan hilang, 37 orang mengalami luka-luka dan 3.396 jiwa mengungsi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.