Level I (Normal)
Dari hasil pengamatan baik secara visual maupun instrumental, terlihat adanya fluktuasi.
Meski demikian, tidak ada perubahan signifikan dalam aktivitas visual, seismik, dan vulkanik.
Walaupun menunjukkan fluktuasi, tidak ada peningkatan aktivitas yang sesuai dengan karakteristik masing-masing gunung api. Ancaman bahaya berupa gas beracun dapat terjadi di pusat erupsi.
Level II (Waspada)
Hasil pengamatan menunjukkan adanya gejala peningkatan aktivitas gunung api.
Pada beberapa gunung api, erupsi dapat terjadi, namun ancaman bahaya hanya terbatas di sekitar pusat erupsi.
Baca Juga: Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru di Lumajang: 11 Rumah Rusak, Akses Jalan Desa Terhenti
Level III (Siaga)
Pengamatan menunjukkan peningkatan aktivitas yang semakin jelas atau potensi erupsi yang dapat mengancam daerah di sekitar pusat erupsi.
Meski demikian, tidak ada ancaman langsung terhadap pemukiman di sekitar gunung api.
Level IV (Awas)
Pengamatan menunjukkan peningkatan aktivitas yang semakin signifikan atau potensi erupsi yang dapat mengancam pemukiman di sekitar gunung api.
Dengan memahami tingkatan status ini, kita dapat lebih siap dan waspada terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas gunung api.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.