Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Tercatat ada sebanyak 86 pondok pesantren di Kudus yang tersebar di berbagai kecamatan. Salah satunya berada di kecamataan Undaan, yang dikenal dengan Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi.
Salah satu pesantren yang mengedepankan syiar islam dengan cara menarik yaitu mempelajari seni indah menulis Al-Quran.
Penyebaran islam pertama di tanah Kudus berawal dari pindahnya Sunan Kudus, dari kerajaan Demak menuju sebuah wilayah bernama Tajuk. Wilayah Tajuk pun berganti nama menjadi Kudus, dan disana Sunan Kudus mendirikan sebuah masjid bernama Al-Aqsa pada tahun 1549 Masehi. Hingga masjid tersebut menjadi pusat dari kota Kudus kala itu. Dari masjid inilah, perjuangan Sunan Kudus mensyiarkan agama islam dimulai. Pendekatannya tanpa paksaan, dan menghormati nilai kepercayan pra islam yang masih dianut oleh masyarakat sekitar.
Yang paling menarik adalah arsitektur yang diterapkan Sunan Kudus dalam pembangunan masjid yang kini dikenal dengan Masjid Menara Kudus dengan gaya Jawa-Hindu. Ini terlihat denganberdirinya satu menara kokoh yang ada di pekarangan masjid. Selain menara, terdapat contoh arsitektur unik lainnya pada masjid yang sarat akan bentuk akulturasi.
Selain kental dengan goresan budaya Jawa, masjid ini juga menyimpan sejumlah peninggalan yang dibuat dengan nuansa kepercayaan pra islam. Tak hanya unik, peninggalan tersebut juga menyimpan banyak cerita menarik untuk ditelisik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.