JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie berharap semua pihak yang berkontestasi dalam Pilpres 2024 bisa menerima apapun hasil keputusan majelis konstitusi untuk sengketa pilpres.
Hal tersebut disampaikan oleh Jimly Asshiddiqie seusai datang menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Rabu (10/4/2024).
“Kita tunggu putusan MK. Tapi apa pun putusannya, karena perdebatannya sudah pro dan kontra dengan segala bukti, nanti pada saat MK membuat putusan, saya berharap kita semua terima. Ya kita move on lah, bagaimana sebaiknya mengurangi, memulihkan kembali kepercayaan satu dengan yang lain,” kata Jimly.
Baca Juga: ASDP: Penumpang dari Pulau Jawa ke Sumatera H-2 Lebaran Turun 7 Persen Dibanding Tahun Lalu
Dalam pesannya, Jimly juga ingin momen Idulfitri dapat meredakan ketegangan yang terjadi akibat Pemilu 2024. Bukan hanya pemilihan presiden, tetapi juga untuk pemilu di berbagai tingkatan yang telah dilakukan secara serentak pada 14 Februari lalu.
“Mudah-mudahan suasana Idul Fitri ini bisa kita manfaatkan untuk meredakan ketegangan pasca-pilpres, pemilu dan pilpres khususnya,” ucap Jimly.
Mahkamah Konstitusi akan memutus perselisihan hasil pemilu umum untuk Pilpres 2024 pada 22 April 2024. Sebelumnya, MK sudah menggelar sidang yang dihadiri oleh pihak pemohon, termohon, hingga pihak terkait.
Baca Juga: PT KAI Daop 1: Tiket Mudik Pasca-Lebaran Masih Tersedia 253.668 Kursi
Masing-masing pihak dari paslon di pilpres juga diberi kesempatan oleh Mahkamah Konstitusi untuk membawa saksi dan ahli. Tidak hanya itu, Mahkamah Konstitusi juga memanggil 4 menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk mengetahui perihal bansos.
Keempat menteri itu adalah Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.