SBY dan AHY Sudah Kantongi Nama Kader Demokrat Calon Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

JAKARTA, KOMPAS TV - Partai Demokrat sudah menyiapkan kader untuk dijadikan menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Adapun, nama kader yang sudah disiapkan itu kini hanya diketahui oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. 

Baca Juga: Prabowo Minta Parpol Siapkan Kader untuk Jadi Menteri: Demokrat sudah, Golkar Belum, Partai Lain?

"Nama-namanya tentu saja sudah ada di kantong Mas Ketum AHY dan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) selaku Ketua MTP (majelis tinggi partai)," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Jumat (29/3/2024).

Ia menjelaskan, kader yang dipersiapkan pasti yang terbaik. Namun, ia enggan menjelaskan identitas lebih detailnya. 

"Yang pasti Partai Demokrat mempersiapkan kader-kader terbaiknya untuk membantu Pak Prabowo dipemerintahan mendatang," ujarnya. 

Demokrat, kata Kamhar, berkomitmen tak hanya sekadar mengantarkan Prabowo sukses sebagai Presiden, tapi juga akan mensukseskan pemerintahannya dalam memimpin Indonesia. 

"Terkait dengan jumlah dan pos mana saja yang akan ditempati, tentu saja ini diserahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo selaku Presiden terpilih. Kami menyadari betul dan menghormati ini sebagai hak prerogatif Presiden," katanya. 

Sebelumnya, AHY mengakui kalau dirinya diminta Prabowo untuk menyiapkan kader sebagai menteri di pemerintahannya nanti.

"Bapak (Prabowo) juga sudah memerintahkan kepada saya, untuk menyiapkan sejumlah kader terbaik Partai Demokrat, yang akan membantu Bapak di kabinet dan pemerintahan mendatang," kata Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rabu (28/3/2024). 

Akan tetapi, AHY enggan membeberkan siapa kader potensial yang mungkin saja ditunjuk menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Isu Ganjar Ditawari Jadi Menteri, Ini Kata Gibran

"Nah kami tidak ingin, pertama menuntut yang lain-lain. Kami sendiri tentunya menghormati karena Beliau adalah seorang pemimpin yang punya komitmen. Itu yang kami pegang adalah komitmen. Dan tentunya Beliau juga dengan niat yang bersih dan terbuka untuk terus berkomunikasi dengan kami Partai Demokrat," ujarnya.