Kompas TV nasional politik

Jokowi Sebut Tak Ada Pembicaraan Spesifik soal Program Makan Siang Gratis di Sidang Kabinet

Kompas.tv - 28 Februari 2024, 12:13 WIB
jokowi-sebut-tak-ada-pembicaraan-spesifik-soal-program-makan-siang-gratis-di-sidang-kabinet
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers usai menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut tidak ada pembahasan secara spesifik soal program makan siang gratis yang diusung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Senin (26/2/2024).

Hal itu disampaikan Jokowi selepas mengikuti acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI/Polri di GOR Ahmad Yani, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2).

"Tidak ada pembicaraan secara spesifik terkait yang disampaikan (program makan siang)," katanya.

Kepala Negara menyebut dalam sidang kabinet yang digelar di Istana Negara itu, ia menyampaikan, program-program presiden terpilih di Pemilu 2024 harus dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

"Enggak ada, hanya dalam sidang kabinet saya sampaikan bahwa program-program presiden terpilih harus sudah dimasukkan dalam RAPBN 2025," jelasnya.

Pembahasan tersebut dilakukan, kata Jokowi, agar presiden terpilih bisa melakukan penganggaran dengan lebih cepat dan mudah.

"Tidak kembali lagi mengajukan anggaran kepada DPR. Jadi inilah yang disampaikan dalam rapat paripurna kemarin," ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi Bantah Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo Subianto bagian Transaksi Politik

Program makan siang dan susu gratis merupakan usulan Prabowo-Gibran.

Dalam dokumen visi-misinya, pasangan tersebut menjelaskan program makan siang gratis bertujuan untuk mengatasi stunting dan bakal menyasar siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.

Bantuan gizi juga akan diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga.

Program tersebut menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100 persen pada tahun 2029.

Sementara perancangan APBN 2025 menjadi yang terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Sedangkan pelaksanaan APBN 2025 akan dijalankan oleh pemerintahan berikutnya.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Buka Suara soal Anggaran Makan Siang Gratis Rp15 Ribu per Anak


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x