BONDOWOSO, KOMPAS.TV - Calon anggota legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Erfin Dewi Sudanto, yang sempat menawarkan ginjalnya untuk mendanai kampanyenya pada Pemilu 2024, hanya mampu meraup sedikit suara.
Berdasaran penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan 56,42 persen suara masuk per Selasa (20/2/2024) pukul 20.00 WIB, Erfin hanya mendapat 43 suara.
Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun mengaku pasrah dengan hasil Pemilu 2024.
Baca Juga: 12 Anggota Timses Caleg Daftar Konsultasi Kesehatan Mental di RSUD Tamansari Jakarta Barat
Pria berusia 47 tahun itu mengaku sudah berusaha maksimal sebelum pemungutan suara digelar. Namun, ia menduga dirinya kalah karena politik uang.
Erfin mengakui praktik politik uang tidak bisa dihindari dalam Pemilu 2024. Praktik tersebut dinilainya terjadi di pemilihan tingkat DPRD, DPR, hingga DPD.
"Money politic tak bisa dihindari, sedangkan saya modal apa adanya, akhirnya tumbang," katanya, Selasa (20/2/2024).
Erfin mengatakan usahanya untuk memikat hati masyarakat kalah dengan politik uang. Terlebih, dia bertarung dengan caleg-caleg bermodal kuat di daerah pemilihannya, Dapil 1 Bondowoso, seperti caleg petahana Sinung Sudrajad dari PDI Perjuangan (PDIP) dan Kukuh Rahardjo dari Golkar.
Kata Erfin, ia mau mengikuti pemilihan anggota DPRD setelah ditawari. Ia ditawari karena dikenal baik dan memiliki basis massa di daerah pemilihannya.
Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.