JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan tanggapan terkait hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024, di mana paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menduduki posisi terakhir.
Dalam quick count Litbang Kompas per pukul 21.21 WIB dengan jumlah suara masuk sebanyak 88,45 persen, paslon Prabowo-Gibran unggul dengan 58,78 persen, diikuti dengan Anies-Muhaimin dengan 25,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 16,17 persen.
Dalam forum Satu Meja Kompas TV, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa sempat ada pesimisme yang muncul sebelum hari pemungutan suara. Pesimisme ini muncul karena adanya desain dan pelanggaran dari hulu ke hilir.
Baca Juga: Gibran: 3 Bulan Lalu Saya Bukan Siapa-Siapa, Dikatain Samsul dan Takut Debat, Sekarang Saya di Sini
“Dari hulunya dari rekayasa hukum di MK (Mahkamah Konstitusi). Di tengahnya berbagai intimidasi yang masif. Sampai semalam, jam setengah satu, Jateng dan Jatim siaga satu, karena kami menerima banyak laporan daerah-daerah,” ucap Hasto, Rabu (14/1/2024).
Adapun, aspek hilirnya terjadi pada hari ini. Hasto menyebut bahwa pihaknya mencurigai website Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengalami gangguan di hari pemungutan suara.
Selain itu, Hasto juga menilai adanya anomali dari hasil quick count yang telah dirilis dari beberapa lembaga.
“Ketika kami melihat dari hasil-hasil quick count, itu suatu hal yang anomali, terutama perolehan 03, 16 koma sekian persen dari hasil quick count. Sementara PDIP masih bergerak,” katanya.
Menurutnya, anomali yang muncul ini merupakan hasil dari desain dari hulu ke hilir tersebut.
Saat ini, Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud tengah menunggu hasil penghitungan pemilu resmi dari KPU.
“Kita menunggu proses rekapitulasi secara berjenjang,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud, Arsyad Rasyid menyatakan, pihaknya meluncurkan investigasi Pilpres 2024 karena menilai adanya kecurangan.
"Kami juga bersamaan dengan itu mendapatkan informasi bahwa banyak sekali temuan bahwa proses Pilpres 2024 dinodai berbagai kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan juga masif yang sedang kami lakukan investigasi juga," kata Arsyad di Posko Pemenangan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Baca Juga: Unggul Versi Hitung Cepat, Gibran Bilang Belum Ada Komunikasi dengan Jokowi
"Lalu tim hukum daripada tim TPN Ganjar masuk juga terus melakukan investigasi, ini sedang on going (berlangsung)," lanjutnya.
Saat ini, pihaknya tengah mengumpulkan informasi mengenai kejadian-kejadian di lapangan terkait tuduhan tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.