“Yang menjadi masalah dalam pendidikan kedokteran saat ini adalah biaya pendidikan kedokteran yang masih mahal. Siapa yang bisa mengintervensi terkait biaya? Negara,” tambahnya.
Selain itu, lanjut dia, jika membuka 300 Fakultas Kedokteran, maka akan dihasilkan dokter umum, sedangkan yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah dokter spesialis.
“Kalau membuka 300 Fakultas Kedokteran itu yang akan dicetak adalah dokter umum, tapi yang dibutuhkan adalah dokter spesialis.”
“Yang harus kita tingkatkan adalah pembukaan prodi (program studi) dokter spesialis sesuai kebutuhan masing-masing wilayah,” tegasnya.
Dalam penjelasannya, Adib menjelaskan bahwa dari 92 Fakultas Kedokteran yang ada di Indonesia, dalam setahun mereka dapat mencetak 12 ribu dokter baru.
Saat ini pun, lanjut dia, jumlah Fakultas Kedokteran telah mengalami penambahan sebanyak 15, artinya total ada 107 Fakultas Kedokteran di Indonesia.
“Artinya, ada produksi 12 ribu dokter umum per tahun dari 92 Fakultas Kedokteran, yang saat ini sudah bertambah,” tuturnya.
Baca Juga: Ganjar Singgung Soal Anggaran Kesehatan dari APBN Dipotong, Begini Faktanya
Produksi dokter sebanyak 12 ribu orang per tahun ini, menurut Adib masih bisa bertambah karena adanya penambahan Fakultas Kedokteran.
“Kalau kemudian kita bicara sekarang 275 ribu yang dibutuhkan, maka sebenarnya yang kita butuhkan saat ini sekitar 60 ribu dokter.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.