JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, mengatakan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tentang "kekuasaan itu enak tapi jangan sampai lupa daratan" merupakan sebuah pesan moral.
Masinton menilai pesan tersebut ditujukan kepada siapapun agar tidak mabuk kekuasaan.
"Bu Mega tidak mention orang perorang. Tapi Bu Mega menyampaikan pesan moral, mengingatkan siapapun dalam posisi, jabatan agar tidak mabuk kekuasaan," kata Masinton dalam program Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (19/1/2024).
"Karena dalam era reformasi dan demokrasi 5 tahun ini, kita sudah memilih jalan demokrasi dengan berbagai aturan yang membatasi masa jabatan baik presiden maupun kepala-kepala daerah."
Masinton menambahkan, siapapun jangan menggunakan segala cara hanya demi melanggengkan kekuasaan.
"Jadi ya jangan menggunakan segala cara untuk melanggengkan kekuasaan karena yang langgeng itu adalah kehendak rakyat," ujarnya.
Sementara itu menurut, Karim Suryadi, Pengamat Komunikasi Politik UPI, pernyataan dari Megawati tersebut ditujukan bagi sosok yang saat ini masih menjabat di kekuasaan.
"Oh ya ini menurut saya suasana psikologi politik yang mencuat ya. Membaca berbagai dinamika, membaca berbagai konstelasi," kata dia.
"Memang tidak menyebut nama tetapi kegunaan pernyataan itu kan pasti bukan untuk yang sudah berakhir juga bukan untuk mereka yang belum menjabat," ujar Karim.
Terkait pernyataan Megawati tersebut, Handoko, Sekjen Projo, justru lebih menyoroti kalimat bahwa kekuasaan itu enak.
Baca Juga: Ketum PDIP Megawati Sebut Kekuasaan Itu Enak: Tapi Kalau Sudah Harus Berhenti, Ya Berhenti
Handoko menilai bahwa kekuasaan adalah tanggung jawab yang harus bisa memberikan manfaat kepada rakyat.
"Memang Bu Mega tidak memention siapapun juga. Cuman yang saya justru memperhatikan kalimat bahwa kekuasaan enak gitu kan. Ya itu kan kemudian yang menurut Bu Mega kekuasaan itu enak," kata dia.
"Tapi kan kita bisa berbicara lain ketika misalnya kita menafsirkan kekuasaan itu sebagai sebuah tugas dan tanggung jawab. Jadi tinggal pada posisi yang mana."
"Mungkin ada orang yang mengatakan berkuasa itu enak. Tetapi ada juga yang mengatakan sebuah amanah, sebuah tanggung jawab, sebuah tugas, yang harus kemudian memberikan manfaat sebesar-besarnya buat rakyat seperti itu," ucap Handoko.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa kekuasaan itu memang enak. Namun, Megawati mengingatkan bahwa harus tahu kapan mesti berhenti.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberi sambutan dalam acara perayaan Natal bersama PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
“Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti. Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba," ucap Megawati.
Megawati kemudian mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri. Sehingga rakyat harus berani memperjuangkan yang benar.
“Saya pikir, untuk memberi sebuah jalan penerangan kepada seluruh rakyat Indonesia, pemilu ini sebenarnya untuk anda, bukan siapa-siapa, bahwa hak anda lah menentukan siapa yang jadi pemimpin akan datang," lanjutnya.
“Hak rakyat untuk menang, jangan takut kepada intimidasi, jangan takut kepada kekuasaan, karena kekuasaan tidak langgeng, yang langgeng adalah Allah SWT. Ingat,” tegas Megawati.
Baca Juga: Ingatkan Polri Soal Warga Dilindungi Hukum, Megawati : Saya Memisahkan Kalian, Tolong Eling
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.