Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, siklon ini tumbuh sekitar pukul 01.00 WIB di perairan barat daya Indonesia dan membuat fenomena atmosferik lain seperti Madden Jullian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby Wave yang berinteraksi dengan Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S.
Interaksi ini berkontribusi pada peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan dan cuaca ekstrem di Indonesia. Penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin juga memperkuat potensi ini.
"Selain itu, penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin cukup berkontribusi juga untuk memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan," kata Guswanto dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Siklon Tropis Anggrek Terbentuk di Indonesia, BMKG: Dapat Meningkatkan Potensi Cuaca Ekstrem
Siklon Tropis Anggrek memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia, seperti dijelaskan oleh BMKG dan BPBD Yogyakarta:
Peningkatan Gelombang di Wilayah Tertentu:
Pengaruh terhadap Cuaca Lokal:
Fenomena Lain yang Berkontribusi:
Siklon Tropis Anggrek, meskipun berada di luar wilayah Indonesia, memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah negara.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 17-19 Januari: Waspada Gelombang Tinggi di Selat Bali dan Lombok
Peringatan dini yang dikeluarkan BMKG menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sebagai akibat dari fenomena meteorologi ini.
Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.