JAKARTA, KOMPAS.TV – Mardani Ali Sera selaku juru bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), menanggapi komentar Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelaksanaan debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024) lalu.
Sebelumnya, Jokowi menilai debat capres pada Minggu malam lalu tidak memperlihatkan substansi dari visi dan misi para kandidat. Tetapi, menurutnya, yang terlihat justru saling serang. Dia pun mengusulkan agar format debat Pilpres 2024 diubah.
Menanggapi hal itu, Mardani berpendapat format debat merupakan ranah Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Agak aneh saja, presiden terlalu teknis karena ini urusan dan ranahnya KPU, dan KPU benar-benar berhati-hati, semua pasangan calon dilibatkan,” kata Mardani dalam Kompas Petang Kompas TV, Selasa (9/1/2024).
Ia kemudian mempertanyakan kenapa Jokowi tidak mengomentari penggunaan singkatan SGIE atau State of the Global Islamic Economy oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat cawapres pertama pada 22 Desember 2023.
Saat itu, Gibran melontarkan pertanyaan soal SGIE kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, tanpa memberikan penjelasan mengenai kepanjangan dari singkatan tersebut.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Penyaluran Bansos Dilanjutkan: Dipantau Agar Tepat Sasaran
“Yang agak lucu ketika SGIE, presiden tidak komen. Padahal itu akhirnya berubah tuh, semua sekarang ada aturan, tidak boleh ada pertanyaan singkatan yang tidak ada penjelasan,” ujar Mardani.
Menurut Mardani, hal itu jelas salah dan semestinya Jokowi sebagai presiden pun mengomentari hal itu.
“Itu jelas salah, mestinya itu ada komen juga kalau sekarang mau komen, jadi tidak konsisten. Kalau buat saya, serahkan ini kepada KPU, kepada masyarakat, biarkan masyarakat yang menilai.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.