Di Forum Apersi Anies Dorong Kesetaraan dalam Memperoleh Rumah, Programnya KPR Pasti 5 Persen

JAKARTA, KOMPAS.TV - Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan,  menginginkan setiap masyarakat punya kesempatan yang sama dalam memperoleh hunian. 

Menurutnya kebijakan tersebut harus menjadi ideologi agar di tingkat implementasi bisa berjalan dengan baik. Sebab jika berbicara dengan perumahan pasti akan banyak sektor yang berperan. 

Semisal sektor keuangan dan perbankan, sektor moneter yang menangani suku bunga, tata kota dan tata ruang dan sektor anggaran negera. 

Jika masing-masing sektor tersebut punya ideologi sendiri maka akan sulit menyamakan kebijakan setiap orang punya kesempatan yang sama dalam memperoleh hunian. 

"Maka itu kami ke depan ideologi yang kami bawa adalah ideologi menghadirkan keadilan sosial. Rumusannya membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar," ujar Anies dalam acara talkshow bersama Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) di Hotel Vertu, Harmoni, Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga: [FULL] Anies Baswedan Bicara di Dewan Pengurus Pusat APERSI, Singgung Reformasi KPR?

Anies menjelaskan menyamakan ideologi di setiap sektor pernah dilakukan saat memimpin DKI Jakarta.

 

Dalam penyusunan kebijakan setiap dinas dan badan di DKI Jakarta harus punya pandangan yang sama dan ideologi yang sama mengenai keadilan dan kesetaraan. 

Semisal Dinas Bina Marga dan Dinas Pertamanan di DKI yang tidak bersinggungan dengan keadilan dan kesetaraan harus mengecek kembali program yang akan dibuat. Contohnya dalam pembangunan infrastruktur jalan apakah sudah memberi keadilan buat pejalan kaki. 

"Taman juga sama diubah pandangannya, dari garden yang hanya untuk ditonton menjadi menjadi park. Dibangun lah ruang terbuka hijau di daerah yang padat penduduk untuk bisa dinikmati bersama. Urusannya teknis tapi kalau ada ideologi maka dia akan menterjemahkan menjadi terobosan dan inovasi," ujar Anies. 

KPR untuk Semua

Lebih lanjut Anies memaparkan ada 900 ribu rumah tangga baru yang membutuhkan hunian yang beberapa di antaranya masih terkendala oleh kredit perumahan rakyat (KPR). 

Baca Juga: Nunggak Bayar Pinjol, Susah Cari Kerja dan Dapat KPR? | B-Talk

Menurutnya sistem KPR harus dilakukan reformasi sehingga bisa diakses oleh semua. Seperti kemudahan mekanisme bagi rumah tangga baru untuk memiliki hunian, suku bunga lebih terjangkau.  

"Visinya bukan lagi kapan punya rumah tapi keluarga punya rumah. Apa wujud programnya?  KPR pasti 5 persen dan tetap dan untuk pekerja informal dan independen negara membantu penjaminannya sehingga pelaku nonformal, informal punya akses yang sama," ujar Anies.