Bukan tanpa sebab Utut mengingatkan hal itu kepada Panglima TNI dan calon penggantinya. Sebab, betapa sulitnya panglima dan petinggi TNI menolak perintah presiden.
"Tentara dari kecil untuk tegak lurus kepada atasan. Oleh karenanya dalam keadaannya. Kita menghormati Pak Yudo orang baik, Pak KSAL orang baik. Ini semua orang baik. Tidak ada kita yang ingin kedaulatan kita terganggu, " ucap Utut.
Selepas rapat tersebut, Utut yang ditemui di lokasi meminta pernyataannya dalam rapat tersebut tidak dipandang negatif.
Utut mengajak semua pihak untuk berpikiran positif karena yang disampaikannya dalam rapat agar Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meninggalkan warisan yang baik di sisa masa jabatannya.
"Karena di Sapta Marga itu kan politik TNI adalah politik negara. Tetapi kalau tidak diawasi, potensi (tidak netral). Jadi ini kita lihatnya baiklah. Di mana-mana juga ada pengawasan, DPR diawasi," kata Utut.
Baca Juga: Pesan Panglima TNI ke Purnawirawan yang Jadi Timses di Pemilu 2024
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mungkin memerintahkan personel TNI untuk melanggar hukum.
"Ya, enggak mungkin lah pak presiden memerintahkan melanggar hukum, kan enggak mungkin masa presiden memerintahkan melanggar hukum, ya enggak lah. Mana ada," kata Yudo.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.