"Dan memang, ya benar juga, duit itu perlu untuk membangun negara ini," lanjutnya.
Presiden Jokowi pada tahun 2022 yang lalu menyebut, anggaran IKN mencapai Rp466 triliun dengan salah satu sumbernya adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan kisaran 19 hingga 20 persen.
Padahal sebelumnya, Jokowi menyebut tak akan menggunakan APBN untuk membangun IKN.
Pada tahun 2023, menurut Menteri Kuangan Sri Mulyani, anggaran IKN mencapai Rp29,4 triliun. Hingga agustus 2023, penyerapan anggarannya baru mencapai Rp6,4 triliun.
Dalam kesempatan ini, Kamis (2/11/2023) Jokowi menyatakan bahwa pemerintah tidak mungkin bisa membangun IKN sendiri tanpa dukungan sektor swasta.
Baca Juga: Pakar Psikologi Politik: Makan Siang Presiden Jokowi dan Bacapres Bisa Dilihat dari 2 Pengertian
"Tidak bisa dan tidak mungkin dikerjakan oleh pemerintah sendiri, 33 billion US Dollar, enggak mungkin. Oleh sebab itu, kemarin kita rancang 20 persen itu dari anggaran APBN, yang 80 persen itu PPP atau dari private sector (sektor swasta)," terang Jokowi.
Ia mengaku senang karena setelah dimulai 2 tahun yang lalu, pembangunan IKN pada pertengahan tahun ini sudah mulai didukung pihak-pihak swasta.
"Dan, saat ini memang masih kita rem, yang diprioritaskan adalah dari dalam negeri terlebih dahulu, meskipun dari luar juga sudah nengok beberapa kali, misalnya dari Singapura kemarin 130 investor datang melihat Nusantara dan banyak yang berminat," ujarnya.
Jokowi menyebut, ada 320 surat lamaran investor dari Negeri Singa itu. Namun, Presiden menegaskan bahwa pemerintah akan memprioritaskan investor dalam negeri terlebih dahulu.
"Yang sudah letter of interest berapa, Pak, total? [Sebanyak] 320, banyak, tapi kita berikan terlebih dahulu kepada investor-investor dalam negeri. Nanti kalau ndak, nanti sudah suaranya ya," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.