JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa krisis ekonomi, pangan, dan energi berpotensi mengadang dunia imbas perang yang terjadi di sejumlah negara.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya saat apel Hari Santri Nasional di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023).
Setelah perang Ukraina dan Rusia, kata Jokowi, kini dunia dihadapkan pada tantangan geopolitik yang dapat berimbas ke ekonomi karena perang Palestina dan Israel.
“Adanya krisis pangan akibat perang, adanya krisis energi akibat adanya perang, baik yang sebelumnya hanya satu di Ukraina, sekarang tambah lagi di Palestina dan Israel,” ucap Presiden RI ke-7 itu.
Baca Juga: Jokowi Sebut Gibran Putuskan Sendiri Pilihan jadi Bakal Cawapres Prabowo Subianto
Oleh sebab itu, Jokowi meminta agar semangat Hari Santri selalu dipegang teguh sesuai dengan konteks saat ini untuk menghadapi krisis ekonomi, pangan dan energi di dunia yang dipicu perang di berbagai negara.
“Semangat Hari Santri ini harus terus kita pegang teguh sesuai dengan konteks saat ini, di mana ada krisis ekonomi akibat perang,” ungkapnya.
Jokowi menegaskan, santri adalah pilar kekuatan bangsa dan fondasi kekokohan bangsa. Hal itu sudah terbukti sejak zaman perjuangan untuk meraih kemerdekaan.
“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita memiliki 36 ribu pondok pesantren, sebuah kekuatan besar penentu masa depan bangsa, penentu lompatan kemajuan bangsa, penentu keberhasilan cita-cita bangsa,” ujarnya.
Penentuan Hari Santri, kata Jokowi, merujuk pada seruan jihad dari KH Hasyim Ashari sebagai Rais Akbar PBNU pada 22 Oktober 1945.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.