JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya mengungkapkan ibu bernama Grace Arijani Harahapan (68) dan anaknya David Ariyanto Wibowo (38) ternyata sudah tidak berkomunikasi dengan keluarga intinya sejak tahun 2011.
Diketahui, Grace dan anaknya David merupakan ibu dan anak yang jasadnya ditemukan dalam keadaan tinggal tulang belulang di Depok, Jawa Barat.
Demikian disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. Hengki menyebut bahwa keluarga ibu dan anak itu tertutup.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kemungkinan Pembunuhan di Kasus Ibu dan Anak Ditemukan Tinggal Tengkorak di Depok
"Ternyata keluarga ini cukup tertutup, kemudian dengan keluarga inti ini terakhir bertemu 2011, adik dan sebagainya," kata Hengki saat konferensi pers di Jakarta, Senin (11/9/2023).
Hengki menuturkan, kasus penemuan jenazah di Depok ini hampir sama dengan kejadian di Kalideres, Jakarta Barat pada 2022 silam, yakni jauh dari keluarga inti, kemudian anaknya belum menikah.
"Nantinya didalami oleh psikologi forensik, kemudian juga hubungan antara keluarga dari dua orang ini, ibu dan anaknya, dengan keluarga inti," ucap Hengki.
Hengki menjelaskan, kasus kematian ibu dan anak di Depok ini akan diteliti lebih jauh oleh psikolog forensik.
"Apakah ini yang menjadi motif kemudian mempengaruhi sikap batin sehingga terjadi peristiwa ini," tutur Hengki.
Baca Juga: Polisi Temukan Titik Terang soal Waktu Kematian Jasad Ibu dan Anak di Cinere Depok
Dalam kasus ini, kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang pada Sabtu (9/9/2023) di sebuah perumahan di kawasan Depok selama 2,5 jam.
Polda Metro Jaya telah berhasil membuka berkas atau dokumen (file atau fail) berisi curhatan di sebuah laptop yang diduga milik ibu dan anak yang ditemukan meninggal pada Kamis (7/9) di Cinere, Depok, Jawa Barat.
"Posisinya ada di ruang kerja sang suami," kata Hengki Haryadi.
Meski memiliki konteks yang berbeda, dokumen yang ada di laptop ternyata mempunyai kesamaan isi dengan surat yang ditemukan di kamar sang ibu, yakni berisi curhatan serta keluh kesah.
Selain itu, Hengki mengatakan, di tempat kejadian perkara (TKP) juga ditemukan dua senter serta dua buah dupa yang berisi bebatuan.
Baca Juga: Wali Kota Batam Jamin 8 Warga Rempang yang Jadi Tersangka dan Ditahan Akan Dilepaskan
"Di TKP ditemukan juga dua buah senter dan dua buah dupa, ini akan kami teliti lebih lanjut," ujar Hengki.
Meski ditemukan petunjuk baru dalam olah TKP kedua, Hengki mengatakan, pihak laboratorium forensik masih menganalisis kemungkinan adanya jejak kaki selain milik jenazah serta melihat potensi adanya racun di sekitar TKP dan tubuh jenazah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.