Jokowi menegaskan, bantuan beras bagi masyarakat itu akan berlangsung hingga November 2023 mendatang.
"Stoknya kita lihat masih, nanti diteruskan lagi, sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras," ujarnya.
Dia menyebut, proses pengiriman beras dari negara lain itu akan tiba di gudang-gudang Bulog paling lambat bulan November 2023.
"Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis, stok," tuturnya.
Ia menegaskan, banyak negara yang sedang mengalami kekeringan akibat El Nino, termasuk sebagian wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Usai Kebakaran Stasiun Halim, PT KCIC Pastikan Bangunan Aman dan Berfungsi Normal
"Ini semua negara sedang mengalami kekeringan El Nino, termasuk Indonesia, meski pun hanya beberapa provinsi, ada tujuh provinsi di kita."
"Oleh sebab itu, saya datang ke gudang-gudang Bulog, di sini, di Jakarta, mungkin nanti di daerah, untuk memastikan stoknya itu ada, barangnya ada, berasnya ada," ujarnya.
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Ia pun optimistis pemerintah Indonesia bisa mengendalikan inflasi tetap terjaga di angka 3.
"Kalau inflasi, saya kira masih akan terjaga di sekitar 3," kata dia.
Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, serta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.