Kemudian, melanjutkan pantauan udara ke arah Bromo, tepatnya di Lembah Watangan dan di sana api juga ditemukan masih menyala dan personel juga terlihat masih melakukan pemadaman.
Padang sabana di Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies Gunung Bromo mengalami kebakaran setelah dipicu oleh percikan api dari flare yang digunakan oleh salah satu pengunjung saat melakukan prewedding pada Rabu (6/9).
Baca Juga: Pertengahan September Puncak Karhutla, KLHK Ingatkan Warga Jangan Nyalakan Api di Tempat Terbuka
Usai melakukan peninjauan, Gubernur Khofifah langsung menggelar rapat dengan Kepala Balai Besar TNBTS, Tokoh adat Suku Tengger, PHRI, Kepala OPD Pemprov Jatim terkait, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo.
"Saat ini masih ada titik api di kawasan Lembah Watangan. Untuk itu, upaya pemadaman akan terus dilakukan hingga semua titik api benar-benar dipastikan telah seluruhnya padam," tuturnya.
Ia mengatakan Pemprov Jatim dan Balai Besar TNBTS telah berkoordinasi langsung dengan Kepala BNPB untuk dapat segera dilakukan upaya pemadaman melalui teknik water bombing dengan menggunakan helikopter milik BNPB.
"Sebetulnya Jumat (8/9) helikopternya sudah datang dengan kapasitas air lima kali lebih besar dari heli yang sebelumnya beroperasi, untuk bisa melakukan pembasahan dan pemadaman," ucapnya.
Baca Juga: Update Kebakaran Kantor Kereta Cepat Halim Perdanakusuma, Sumber Api Masih Diinvestigasi
Khofifah juga berkoordinasi dengan BNPB untuk mengalihkan helikopter yang tadinya siaga di dekat Gunung Arjuno untuk digunakan memadamkan kebakaran Bromo.
Berdasarkan data BPBD Jatim pada Jumat (8/9) pukul 16.40 WIB, tercatat lahan yang terbakar di areal TNBTS sekitar 274,71 hektare dan tidak ada korban jiwa.
Pemadaman karhutla dilakukan dengan membagi dua tim, yakni Tim Atas untuk memadamkan api di puncak Gunung Kursi, dan Tim Bawah untuk memadamkan api di lereng Gunung Kursi agar tidak meluas ke padang rumput.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.