JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP Partai Demokrat memastikan tidak akan kembali lagi ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan setelah Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan, keputusan majelis tinggi partai sudah sangat tegas memutuskan, Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan dan mencabut dukungan kepada Anies Baswedan.
Menurutnya, keputusan tersebut sudah bulat, meski Anies maupun Muhaimin berharap Demokrat kembali ke KPP.
"Ya sudah jelas sikapnya, kita move on, tidak ada CLBK (cinta lama bersemi kembali), sudah cukup. Jangan sampai pernah dikhianati sekali, masih terus jadi bucin (budak cinta), cukuplah di-ghosting (digantung) sekali," ujar Herzaky di DPP Partai Demokrat, Sabtu (9/9/2023).
Herzaky menambahkan, Partai Demokrat menghormati ajakan Anies dan Muhaimin untuk kembali bersama.
Baca Juga: Cak Imin: Saya dan Anies Berharap Demokrat dan PKS Kembali Bergabung
Namun, keputusan memasangkan Anies-Muhaimin tanpa ada pembicaraan dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sudah menjadi dasar partainya tidak ingin dikhianati dua kali.
Ia juga berharap pasangan Anies-Muhaimin tetap langgeng hingga pendaftaran bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) di Komisi Pemilihan Umum (KPU), tanpa ada kekurangan syarat ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.
"Kami ucapkan selamat seperti yang disampaikan oleh ketua umum kami, Pak Muhaimin sudah dideklarasikan sebagai (bakal) cawapres, selamat menempuh hidup baru, selamat menjalani sampai bertemu nanti di debat Pilpres 2024," ujar Herzaky.
Adapun pasangan bacapres-bacawapres Anies-Muhaimin dideklarasikan tanpa dihadiri PKS. Partai yang mendeklarasikan pasangan tersebut hanya Partai Nasdem dan PKB.
Sejauh ini, PKS belum menyatakan secara resmi mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Begini Reaksi AHY saat Diteriaki 'Semakin Manis Tanpa Anies' oleh Kader Partai Demokrat
PKS hanya menegaskan tetap mendukung Anies Baswedan sebagai bacapres di Pilpres 2024 dan nama Muhaimin sebagai pendamping Anies akan dibahas di internal partai.
Sudah dua kali PKS tidak hadir di acara PKB dan Nasdem. Acara pertama saat deklarasi Anies-Muhaimin di Hotel Majapahit, Surabaya pada Sabtu (2/9/2023), dan terakhir pertemuan PKB dan Nasdem di DPP Partai Nasdem untuk membahas tindak lanjut deklarasi pada Rabu (6/9/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.