Menurut Anies, dunia usaha sebetulnya tidak menyukai adanya praktik konflik kepentingan. Dia meyakini bahwa para pengusaha sebenarnya justru menginginkan tata kelola yang benar.
Sebab, tata kelola yang benar dapat menghasilkan kepastian atau predictibility. Dengan demikian, iklim usaha juga menjadi lebih kondusif.
Anies oleh karena itu ingin menghilangkan praktik konflik kepentingan dalam pemerintahan lewat agenda perubahan yang diusungnya sebagai calon presiden.
“Kita harus bersihkan ini, republik ini tidak boleh membiarkan ada conflict of interest di tingkat pimpinan-pimpinannya,” ucap Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa perubahan yang ia usung bukan hanya soal pergantian pemimpin, tetapi juga perubahan tata kelola pemerintahan menjadi lebih baik.
Baca Juga: Kegiatan Bakal Capres di Akhir Pekan: Prabowo Jalan Santai, Ganjar Ngopi, Anies Pidato Bareng AHY
Anies pun berharap, agenda perubahan yang diusungnya tersebut dapat membawa kesejahteraan rakyat, tak seperti situasi saat ini.
“PR-PR inilah yang nanti ingin kita bereskan sama-sama,” tuturnya.
Seperti diketahui, Anies Baswedan dideklarasikan sebagai bakal capres pada Pemilu 2024 mendatang oleh Partai Nasdem sejak Oktober 2022 lalu.
Rencana pencapresan Anies itu lantas didukung juga oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga partai pun membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan demi mengusung Anies sebagai calon RI-1.
Baca Juga: Tak Kunjung Ungkap Siapa Bakal Cawapres Anies, Akankah Koalisi Perubahan Solid? Ini Kata Pengamat!
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.