“Jawaban dari mereka katanya, ‘Maaf ibu, yang bisa melihat cuma orang tuanya.' Itu disampaikan ke saya lewat telepon.”
Setelah itu, sepupu Inosensia kembali menelepon dan menanyakan kepadanya apa yang sebaiknya dia lakukan. Inosensia pun memintanya untuk pulang saja.
“Tapi itu hati saya udah bertanya, 'Ini ada apa? Kok kayak begitu? Masa melihat keluarga sendiri kok tidak boleh?'”
Setibanya Inosensia di Jakarta, dalam perjalanan menuju rumah sakit, ia sempat menanyakan perihal kecelakaan tersebut kepada polisi yang menjemputnya.
Tapi, mereka mengaku tidak mengetahui. Mereka mengatakan hanya disuruh menfasilitasi keluarga Inosensia untuk sampai ke Jakarta.
“Mereka tidak tahu juga, hanya disuruh menfasilitasi kami untuk sampai ke Jakarta,” kata ibunda Bripda IDF.
Setibanya di rumah sakit, lanjut Inosensia, ia dan keluarga dibawa ke salah satu ruangan, bukan menuju ke ruang ICU seperti yang disampaikan.
“Sampailah akhirnya menjelaskan mereka kronologis yang mengatakan bahwa anak ini, waktu itu direkam oleh bapak sih, saya ndak begitu hafal ininya (kronologi). Karena waktu itu saya kondisinya sudah nggak karuan."
“Senjata yang mau diinikan itu meledak, mengenai anak ibu,” tuturnya menirukan informasi yang diterimanya saat itu.
Sementara mantan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Bekto Suprapto, yang juga menjadi narasumber dalam Kompas Petang KOMPAS TV, menyebut investigasi sedang berjalan.
“Investigasi sedang berjalan. Orang yang diduga harus bertanggung jawab terhadap meninggalnya putra ibu ini sedang diinterogasi,” jelasnya.
“Menjadi kewajiban polisi untuk menyidik ini, membuat terang perkara ini. Ada apa sehingga putra ibu menjadi korban,” imbuhnya.
Baca Juga: Sosok Anggota Densus 88 Bripda IDF yang Ditembak Seniornya, Ternyata Anak Pejabat Daerah di Kalbar
Pengusutan tersebut, kata Bekto, memerlukan waktu, termasuk untuk mengetahui alasan meninggalnya Bripda IDF.
“Sampai meninggal itu karena diduga ada kaitannya dengan penembakan, semuanya akan dibuktikan,” tambahnya.
“Mulai dari senjatanya apa, pelurunya yang mana, jelaganya bagaimana, termasuk orang-orang yang ada di situ.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.