Profesor yang pernah menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2000 hingga 2016 ini pun menegaskan, praktik-praktik kecurangan yang masih terjadi di PPDB 2023 ini menunjukkan persepsi masyarakat tentang sekolah favorit dan nonfavorit.
Ia pun mendorong pemda untuk melakukan pemerataan kualitas pendidikan di wilayah masing-masing.
Baca Juga: Kisruh PPDB 2023 Terjadi di Sejumlah Daerah, Sanksi Mengintai Para Pelanggar
"Kalau (kualitas pendidikan) sudah merata dan persepsi masyarakat juga sama (menerima) bahwa ini sekolah di mana pun ini sama, saya kira enggak ada masalah sepertinya," ujarnya dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Muhadjir mengingatkan para orang tua bahwa melakukan kecurangan dalam PPDB sama saja mendidik anak menjadi calon koruptor.
"Mestinya orang tua juga harus menyadari kalau sejak awal anak-anaknya dididik dengan cara yang curang, ya itu jadi calon koruptor itu," kata Muhadjir kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Dia menekankan, orang tua punya tanggung jawab pertama dan utama untuk menerapkan pendidikan moral pada anak.
"Kalau anaknya sejak awal diajari ketika masuk sekolah pun dengan cara curang, apa yang diharapkan dari anak-anaknya nanti?" kata Muhadjir.
Baca Juga: Jika Terbukti Curang dalam PPDB Jabar 2023, Calon Siswa akan Kena Sanksi Pembatalan
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.