Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Menonton film di ponsel pintar banyak dipilih warga urban untuk membunuh waktu. Waktu masyarakat yang lebih banyak di luar rumah dibanding di rumah pun membuat bisnis #AplikasiNontonFilm makin berkembang beberapa tahun terakhir. Istilah lain bisnis ini adalah Over The Top atau layanan konten berupa data dan multimedia.
Filmnya pun beragam mulai dari film Indonesia hingga drama Korea. Namun ternyata tak mudah mengenalkan bisnis nonton berbayar di Indonesia. Pasalnya budaya masyarakat Indonesia selama ini selalu ditawarkan tontonan gratis di televisi. Konsep bisnis pun harus disesuaikan.
#Iflix misalnya, penyedia konten yang kini sudah punya 8 juta pengguna aktif akhirnya membuat sistem berbayar dan tak berbayar demi untuk menarik pengguna aktif semakin banyak. Begitu juga dengan #Viu, kebiasaan menonton gratis juga membuat Viu memutar otak mengubah konsep bisnis. Salah satunya adalah dengan mengajak pihak lain seperti provider telekomunikasi.
Bekraf mengakui maraknya aplikasi bisa meningkatkan kualitas film Indonesia dan memperluas pasar karena masyarakat bisa mengakses melalui ponsel pintar. Namun Bekraf mengakui belum ada standar jelas soal royalti.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.