Kompas TV nasional politik

Panda Nababan Nilai Mimpi SBY Tak Terlepas Peristiwa 18 Tahun Lalu saat Megawati Titip 5 Pertanyaan

Kompas.tv - 20 Juni 2023, 22:09 WIB
panda-nababan-nilai-mimpi-sby-tak-terlepas-peristiwa-18-tahun-lalu-saat-megawati-titip-5-pertanyaan
Politisi Senior PDIP Panda Nababan di program Kompas Petang KOMPAS TV, Selasa (20/6/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan mimpinya bertemu dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo, dan Presiden ke-8 RI untuk naik kereta api Gajayana tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.  

Mimpi tersebut diungkap SBY setelah putranya yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan putri Megawati yang menjabat Ketua DPR, Puan Maharani. 

Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Panda Nababan menilai mimpi SBY tersebut tidak terlepas dari peristiwa 18 tahun lalu.  

Menurut Panda, biasanya mimpi timbul dari impresi pikiran di alam bawah sadar yang begitu dihayati sehingga muncul dalam mimpi. 

Panda menjelaskan peristiwa 18 tahun lalu, yakni saat munculnya keretakan komunikasi antara Megawati dan SBY. 

Baca Juga: Ceritakan Mimpinya 1 Kereta dengan Jokowi dan Megawati, Begini Cuitan SBY di Twitter!

Setahun menjadi Presiden ke-6 RI, SBY mengutus orang untuk membuat waktu bertemu dengan Megawati. Namun, rencana tersebut tidak ada kepastian. 

Sama seperti SBY, Megawati juga menugaskan Panda untuk bertemu dengan SBY. Megawati kemudian menitipkan lima pertanyaan kepada Panda untuk diajukan ke SBY saat bertemu.

Pertanyaan yang dititipkan Megawati itu terkait pencalonan SBY sebagai presiden pada Pemilu 2004, hingga pembentukan Partai Demokrat.

"Mega menugaskan saya waktu itu ke istana menemui SBY dengan lima pertanyaan. Salah satunya, 'tanyakan kepada SBY, apakah pernah dia mengatakan dia ingin menjadi wakil presiden saya'," ujar Panda menirukan pertanyaan titipan Megawati di program Kompas Petang KOMPAS TV, Selasa (20/6/2023).

Panda menambahkan, pertanyaan kedua yang diajukan Megawati untuk SBY yakni apakah SBY menggunakan kantor Kemenko Polkam kala itu untuk kegiatan politik membentuk Partai Demokrat.

Baca Juga: Tanggapi soal Mimpi SBY, Jokowi: Bagus, Itu Mimpi Kita Semuanya

Pertanyaan ketiga, Megawati meminta Panda untuk bertanya kepada SBY terkait momen Megawati menanyakan kepada para menteri di sidang kabinet yang mencalonkan diri sebagai presiden di Pemilu 2004.

"Sidang kabinet itu ada Hamzah Haz, Yusril (Ihza Mahendra). Waktu itu Megawati tanya siapa yang maju jadi presiden di Pemilu 2004. Hamzah Haz mengatakan 'saya tergantung partai', Yusril tergantung kepada ini. Ketika ditanya SBY, SBY mengatakan, 'saya tidak maju'," tutur Panda. 

Lebih lanjut Panda menjelaskan, kala itu Megawati ingin bertemu jika kelima pertanyaan tersebut dijawab oleh SBY.

Menurut Panda, saat dirinya mengajukan lima pertanyaan yang dititipkan Megawati, SBY tidak menjawab satu pun pertanyaan yang diajukan Megawati. Mega, sambung Panda, hanya mengharapkan keterbukaan SBY.

"Terus terang saja menjadi bom waktu, 18 tahun mereka tidak pernah duduk bersama kongko-kongko atau ngobrol," ujar Panda.

Baca Juga: Membaca Arah Koalisi PDIP dan Demokrat di Pilpres 2024 Usai Puan-AHY Bertemu

Panda meyakini, kedua tokoh tersebut suatu hari akan bertemu dan duduk bersama. Menurutnya, Megawati bukan sosok pendendam. 

"Permintaan Mega itu kepada SBY, jangan berbohong, terus terang terbuka saja, (kemungkinan bertemu) sangat besar," ujar Panda.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x