JAKARTA, KOMPAS.TV - Akademisi Ilmu Lingkungan Rheza Maulana meminta kepolisian tidak memandang sepele tindakan tiga pria yang melempar anjing hidup ke sungai untuk santapan buaya.
Menurutnya tindakan penyiksaan hewan tersebut bisa beralih ke manusia. Sebab sejumlah penelitian tentang kejahatan, pelaku penyiksaan pada awalnya melakukan kekejaman terhadap hewan.
Saat mereka merasakan kebahagiaan dengan menyiksa hewan, maka timbul niat untuk melakukan hal serupa ke manusia.
"Kalau kita cari literaturnya salah satu tanda kriminal yang menyiksa manusia itu mereka dimulai dari menyiksa hewan dulu. Mereka menyiksa karena mendapat kesenangan," ujar Rheza dalam keterangan video yang diterima KOMPAS TV, Jumat (16/6/2023).
Lebih lanjut Rheza juga tidak heran dengan maraknya video viral penyiksaan hewan. Hal ini jugalah yang membuat Indonesia dicap sebagai negara dengan konten kekejaman hewan tertinggi di dunia.
Baca Juga: Terungkap! Penembak Kucing di Kompleks Sesko TNI adalah Seorang Jenderal
Menurut Rheza banyaknya kasus penyiksaan hewan bukan karena kurangnya edukasi mengenai kesejahteraan hewan, melainkan adanya gangguan mental di diri pelaku kekerasan terhadap hewan.
Untuk itu ia meminta masyarkat dan kepolisian bersikap tegas terhadap para pelaku penyiksaan hewan. Tindakan tersebut juga tidak lagi dianggap sepele karena bisa berujung kepada manusia.
"Orang kalau sudah melakukan ini (kekerasan hewan) dan merasa senang itu pasti ada sesuatu yang keliru, ada sesuatu yang salah baik di dirinya atau di mentalnya. Dan ini jangan sampai dinormalisasi, jangan dianggap sepele," ujarnya.
"Harapannya kejadian ini harus menjadi hal yang serius, lain kali ada kejadian seperti ini pihak berwenang pun tidak menyepelekan yang membuat di kemudian hari kita menyesal," pungkas Rheza.
Sebelumnya beredar video sekelompok orang melempar seekor anjing hidup ke sebuah perairan hingga diterkam buaya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.