Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Debat perdana di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 telah berlangsung Kamis malam lalu. Meski publik harus menyaksikan kembali pertarungan dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, namun ternyata ada hal yang mengejutkan dalam debat perdana tersebut. Dua paslon saling serang hingga muncul perdebatan sengit antar keduanya.
Meski demikian, dalam debat yang mengusung tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme ini, kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden sempat melenceng saat menjawab pertanyaan terkait visi dan misi. Mereka pun kedapatan mengutip kesalahan data, misalnya pernyataan tentang Partai Gerindra yang mengusung banyak caleg mantan napi koruptor yang dilontarkan Joko Widodo. Padahal berdasarkan data terakhir, hanya M. Taufik, caleg mantan napi korupter yang tercatat di Partai Gerindra yang disetujui oleh Prabowo Subianto untuk melaju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Prabowo Subianto juga sempat mengutip kesalahan data. Kala itu ia menyebut gaji gubernur di Indonesia yang rendah, dengan contoh luas Provinsi Jawa Tengah yang lebih kecil dari Malaysia. Namun beberapa hari setelah debat, pernyataan Prabowo ini diralat oleh Direktur Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Sudirman Said. Ia menyatakan, maksud pernyataan Prabowo itu adalah menyangkut soal ukuran penduduk, bukan luas wilayah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.