BOGOR, KOMPAS.TV - Pelaku pembunuhan dan mutilasi di Bogor, Jawa Barat, DA (33) mengaku tak hanya meletakkan potongan jasad korban RD (43) di koper merah, namun juga membuangnya ke sungai.
Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro dalam konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Sabtu (18/3/2023).
Yohannes mengatakan, DA memotong tubuh RD menjadi empat bagian dengan dalih koper merah yang ia beli tak bisa memuat seluruh bagian jasad korban.
DA, kata Yohannes, mengaku ketakutan usai membunuh RD pada Selasa (14/3) dengan cara menusukkan pisau berkali-kali ke tubuh korban.
"Karena ada rasa ketakutan, kemudian tubuh korban juga tidak muat masuk ke dalam koper merah itu," kata Yohannes, Sabtu.
"Akhirnya kepala dan kaki dipotong menggunakan alat gerinda," imbuhnya.
Berdasarkan pengakuan pelaku, kata dia, bagian kepala dan dua kaki RD dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam atau kresek bersama alat gerinda yang digunakan untuk mutilasi korban.
Potongan kepala dan kedua kaki korban beserta alat gerinda itu dibuang ke Sungai Cimanceuri, Tangerang.
Baca Juga: Dugaan Motif Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Koper Merah Bogor
Kemudian, pelaku mengikat potongan tubuh beserta tangan korban dan memasukkannya ke dalam koper merah yang dibuang ke pinggir jalan Kampung Baru, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Koper merah berisi potongan jasad RD itu pun ditemukan warga pada Rabu (15/3).
Yohannes menjelaskan, DA awalnya berupaya memutilasi jasad RD menggunakan pisau, namun karena tak kunjung berhasil akhirnya pelaku membeli gerinda di sebuah toko dekat apartemen tempat dirinya tinggal selama empat bulan bersama RD.
"Setelah memastikan meninggal, pelaku mencoba memotong-motong si mayat korban dengan menggunakan pisau kecil, namun tidak berhasil, sehingga si pelaku keluar dulu untuk mencari alat pemotong ke sebuah toko dan membeli mesin gerinda," jelas Yohannes.
"Pelaku lalu balik ke TKP (apartemen) dan memotong-motong tubuh korban," lenjut dia.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.