JAKARTA, KOMPAS.TV – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Trimedya Panjaitan berpendapat sudah ada perubahan di institusi Polri pascakasus pembunuhan Yosua yang melibatkan Ferdy Sambo.
Penilaian Trimedya tersebut disampaikan dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (1/3/2023) malam.
“Ada satu (perubahan),” tuturnya.
“Bahwa kita mendengar dari para pencari keadilan, kalau seandainya ada proses penyelidikan dan penyidikan yang kurang benar, di-WA, sekarang ini polisinya langsung takut. Misalnya langsung mengubah cara dia menangani perkara tersebut.”
Kabar itu, kata dia, untuk saat ini baru didengarnya untuk penanganan kasus di wilayah Pulau Jawa.
“Itu memang yang baru kita dengar di tingkat Jawa ini. Mudah-mudahan itu juga terjadi di luar Jawa.”
Baca Juga: Teddy Sempat Bertemu Kapolri Sebelum Jadi Tersangka: Beliau Bilang Tak Ingin Seperti Kejadian Sambo
“Artinya pejabat-pejabat di tingkat polres, direktur dan juga kapolda, sekarang ini sangat peka terhadap WA, dan mereka yakin bahwa WA ini bisa sampai pada pimpinannya,” tutur Trimed, sapaan akrabnya.
Terlebih, lanjut dia, Kapolri saat ini sangat responsif terhadap aduan yang diterima melalui aplikasi perpesanan Whatsapp (WA).
“Yang kita ketahui Pak Kapolri ini, sejak beliau menjadi Kapolri, pada saat beliau tidak rapat dan segala macam, kalau ada WA tentang pengaduan, langsung di-forward kepada kapoldanya, untuk segera ditindaklanjuti.”
Namun, respons tersebut, kata Trimed, hanya untuk kasus-kassus yang berupa kejadian. Padahal yang terpenting di institusi Polri adalah pada pencegahannya.
Oleh sebab itu, pengawasan harus dilakukan secara intensif.
“Pengawasan juga harus intensif dilakukan. Polri ini kan sebenarnya paling utama yang harus dibenahi adalah lantas dan serse.”
Baca Juga: Dimutasi Kapolda, Jacklyn Choppers: Biasa Aje Bro, Gue Udah 25 Tahun di Reserse, Perlu Penyegaran
Sebelumnya, dalam wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Rabu (1/3/2023), Kapolri menyebut bahwa pengawasan melekat merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan perbaikan di institusinya.
“Saya kira pengawasan melekat menjadi sangat penting. Oleh karena itu, seorang pimpinan harus betul-betul mengawasi bawahannya, sehingga kemudian dia bisa menjadi mentor yang baik saat melaksanakan tugasnya,” urai Kapolri.
“Di sisi lain, kita juga mempersiapkan program-program quick win lah, apa yang harus kita lakukan.”
Hal-hal yang berisiko menyebabkan terjadinya penyimpangan, dan berdampak pada negatifnya citra Polri, pun tentunya akan diperbaiki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.