JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara soal penyebab wajah anak terkulai sehingga alami Bell's Palsy diduga akibat terlalu lama bermain ponsel di depan kipas angin yang menyala.
Pada Kamis (23/2/2023), Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan Bell’s Palsy disebabkan oleh virus, bukan karena terpapar kipas angin.
Pernyataan ini dikeluarkan terkait kasus seorang bocah berinisal JP (6) di Kabupaten Tanggamus, Lampung yang harus menjalani terapi rutin untuk membenarkan bentuk wajahnya yang terkulai.
Orangtua JP mulanya menduga gangguan kesehatan yang menimpa wajah anaknya itu dikarenakan JP kerap bermain ponsel hingga lebih dari enam jam di depan kipas angin.
Baca Juga: Anak yang Mengalami Bell's Palsy Diduga Terlalu Lama Bermain Ponsel di Lampung Butuh Bantuan
“Kurang lebihnya seperti itu (pemakaian ponsel di atas enam jam). Pokoknya kalau enggak dikasihin nangis. Ya gimana, namanya orangtua,” tutur ayah JP, Legimin kepada Kompas TV, Senin (20/2).
Ibunda JP, Dewi Nuryani menjelaskan ia mengetahui perubahan bentuk otot wajah anaknya usai pulang dari sekolah.
"Setelah pulang sekolah saya suapin. Itu nasi jatuh-jatuh (dari mulut), minum air putih tumpah-tumpah. Mulutnya geser ke ke kiri, mata juga kedipnya cuma sebelah," jelas Dewi.
Baca Juga: Wajah Anak Ini Terkulai Sebelah Diduga Akibat Main Ponsel di Depan Kipas Angin, Apa Itu Bell's Palsy
"Setelah sampai sana ternyata tidak bisa kalau dokter anak. Harus ke dokter saraf," tutur Dewi.
Siti Nadia Tarmizi mengatakan penanganan yang tepat untuk anak dengan gejala Bell's Palsy harus segera mendatangi dokter. Pasalnya penyakit tersebut disebabkan oleh virus.
“Segera ke dokter untuk konsultasi karena sebenarnya Bell’s Palsy ini penyebabnya virus dan sembuh sendiri tapi mungkin ada yang perlu diberikan pengobatan,” jelasnya kepada Kompas TV, Kamis (23/2) kemarin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.