“Karena, memang butuh langkah-langkah yang khusus supaya tidak menambah cidera di sisi lain juga bisa berjalan dengan baik dan keselamatan para teman-teman kami yang saat ini luka menjadi prioritas kami,” kata Sigit.
Namun demikian, Sigit mengakui upaya evakuasi terhadap sejumlah korban lebih efektif melalui jalur udara ketimbang jalur darat.
Alasannya, karena medan dan jarak tempuh jalur darat bisa memakan waktu 12 jam jalan kaki, sedangkan sepeda motor trail tidak bisa diharapkan karena medan jalan perbukitan.
Tapi, sebelum melakukan evakuasi melalui jalur darat, Kapolri menuturkan pihaknya akan terlebih dahulu mengupayakan untuk melakukan modifikasi cuaca demi bisa mengevakuasi Kapolda Jambi.
Dengan dilakukannya modifikasi cuaca, Kapolri berharap bisa menghalau kabut tebal yang mengganggu jarak pandang dalam proses kegiatan evakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono.
Baca Juga: Begini Kondisi Kesehatan Kapolda Jambi: Sehat, Sadar dan Alami Patah Tangan Kanan
“Kami sedang berupaya bagaimana melakukan modifikasi cuaca sehingga kemudian kabut-kabut itu bisa dihilangkan,” ujar Kapolri.
“Sehingga pandangan terhadap lokasi tempat kejadian di Kabupaten Kerinci, Jambi ini betul-betul terlihat jelas sehingga evakuasi melalui udara bisa dilaksanakan dengan baik,” imbuhya.
Seperti diketahui, helikopter Polri yang melakukan pendaratan darurat membawa delapan penumpang yang terdiri atas Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono, Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta, Dirpolairud Polda Jambi Kombes Pol Muchael Bumbunan.
Lalu, Korpspripim Polda Jambi Kompol A Yani Jambi dan seorang ADC Kapolda Jambi, serta tiga kru helikopter masing-masing bernama AKP Ali , AKP Amos F, Aipda Susilo.
Baca Juga: Kabid Humas Polda Jambi Sampaikan Update Tebaru Kondisi Kapolda Jambi!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.