Mantan Wali Kota Solo ini juga menilai bahwa relawan GP Mania kurang sadar diri, karena pada dasarnya, relawan berarti memiliki kerelawanan memberikan dukungan sepenuhnya.
"Karena relawan juga tidak bisa mencalonkan sendiri dalam presiden undang-undang ya ndak ada calon presiden independen kan gitu, nah ini malah justru relawan yang tidak sadar diri.”
“Makanya relawan yang tidak sabar dan rela, tidak sadar diri ya ini, (acuan) karena belum ada kepastian" paparnya.
Rudy juga berpendapat, bubarnya relawan tersebut tidak akan memengaruhi suara Ganjar Pranowo jika nantinya dicalonkan oleh partai politik, karena pada dasarnya, pencalonan presiden dari partai politik dan dipilih oleh rakyat.
Sebelumnya diberitakan, Relawan Jokowi Mania (JoMan) batal mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, maju sebagai Calon Presiden pada 2024, mendatang.
Organisasi relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania membubarkan organisasi secara resmi, mulai dari tingkat pusat hingga ranting organisasi relawan.
Ada sejumlah alasan yang disampaikan berkaitan dengan pembatalan dukungan itu, mulai dari anggapan ketidakpastian pencalonan Ganjar Pranowo, dugaan tampilan Ganjar Pranowo di publik ataupun media sosial dinilai berbeda dari tampilan sesungguhnya, dan tidak pantas menggantikan sosok Presiden Jokowi.
Baca Juga: Kata Ganjar Pranowo Usai Relawan GP Mania Resmi Bubar: Tidak Apa-apa!
Alasan lain adalah anggapan tidak adanya nilai lebih yang ditonjolkan sebagai capres baik dalam hal gagasan maupun program untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan lebih baik di masa yang akan datang.
Pendiri Ganjar Pranowo (GP) Mania Immanuel Ebenezer menyebut Ganjar Pranowo miskin gagasan. Hal itu lah yang menjadi salah satu alasan Immanuel membubarkan GP Mania.
"Iya benar, kita tidak dukung Ganjar karena kita lihat Ganjar miskin gagasan," kata Noel kepada wartawan, Kamis, dikutip Kompas.com.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.