"Banyak sekali gempa yang terjadi (di Jayapura), ini menunjukkan batuan di daerah itu sangat rapuh sehingga gempa dapat terjadi," kata Daryono dalam konferensi pers secara daring, Kamis sore.
"Kedalaman gempa bumi ini relatif dangkal, di mana pembentukan batuan itu tidak sekompak pada kedalaman puluhan hingga ratusan kilometer. Sehingga sangat mudah dengan pergerakan itu, sangat mudah mengalami getaran-getaran tadi."
Diberitakan sebelumnya, wilayah Jayapura diguncang gempa magnitudo (M) 5,4, yang kemudian diperbarui menjadi M 5,2 pada Kamis (9/2) siang.
Gempa ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan sejumlah bangunan di Jayapura mengalami kerusakan.
Di sisi lain, Kepala BMKG Dwikorita menyebut, sebelum gempa Kamis siang, Jayapura juga telah diguncang rentetan gempa sejak awal Januari 2023.
"Berdasarkan pengamatan BMKG sejak 2 Januari tahun ini hingga 9 Februari pukul 14.25 WIB, telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Jayapura sebanyak 1.079 kali termasuk kali ini," jelasnya.
"Jadi ini bukan satu-satunya gempa."
Baca Juga: Empat Orang Dilaporkan Tewas akibat Gempa M 5,4 di Jayapura Papua
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.