Di Korea Utara mulai merayakan Tahun Baru Imlek menurut kalender lunar pada tahun 2003. Sebelumnya, Di sana, warga Korea Utara dianjurkan untuk mengunjungi patung pendiri Kim Il Sung, dan putranya Kim Jong Il, selama liburan dan memberikan persembahan bunga.
Di antara warga Korea Utara dan Selatan, makanan seperti irisan sup kue beras (tteokguk) dan hidangan terbuat dari lima butir berbeda disiapkan untuk menandai liburan Tahun Baru Imlek.
Alih-alih memberikan uang dalam amplop merah, seperti di China dan Vietnam, para tetua memberikan uang Tahun Baru dalam amplop putih dan bermotif.
Secara tradisional, keluarga dari seluruh Korea berkumpul di rumah kerabat laki-laki tertua. Lalu, mereka memberikan penghormatan kepada leluhur dan orang yang lebih tua.
Berpergian kurang umum di Korea Utara dan keluarga cenderung merayakan liburan di rumah.
Masyarakat Tiongoa di Filipina biasanya mengunjungi Binondo, salah satu Kawasan pecinan tertua di duni, saat perayaan Imlek. Di jalanan Binondo akan penuh dengan rombongan yang membawakan tarian singa dan naga, serta dipadu dekorasi yang serba merah.
Panganan tikoy, atau kue beras ketan menadi makanan pokok yang membanjiri pasar. Para keluarga Tionghoa berkumpul untuk makan malam dengan menyajikan tikoy yang melambangkan persatuan di antara anggota keluarga.
Kemudian ada mi yang melambangkan umur panjang, serta ikan dan pangsit yang diyakini membawa keberuntungan. Para tetua juga membagikan angpao kepada anak-anak yang diyakini membawa keberuntungan dan umur panjang bagi pemberi dan penerima.
Dalam perayaan liburan di Vietnam, rumah-rumah dihiasi dengan pohon kumquat dan bunga-bunga seperti bunga persik, krisan, anggrek, dan gladiola merah.
Seperti di China, di Vietnam juga terjadi arus mudik besar-besaran selama liburan karena anggota keluarga berkumpul untuk merayakan tahun baru. Keluarga berpesta menyajikan lima piring buah untuk menghormati leluhur mereka.
Vietnam menyebut Tahun Baru Imlek dengan Tet atau Tet Nguyen Dan. Hidangan yang disajikan saat imlek umumnya adalah kue beras yang terbuat dari kacang hijau, daging babi, dan bahan lain yang dibungkus daun bambu.
Ada pula makanan ringan yang disebut m t t t biasanya ditawarkan kepada para tamu. Camilan manis ini terbuat dari buah kering atau biji panggang yang dicampur dengan gula.
Imlek di Singapura dirayakan dengan makan malam bersama keluarga yang disebut dengan tuan yuan. Makanan yang disajikan umumnya lumut laut kering (facia), kurma merah, kacang kering (fuzhu), jamur jeli hitam kering (mu’er), kacang gingko (baiguo), bihun berasa tranparan (dongfen), jamur kering yang dipetik musim dingin (xianggu/donggu), hingga acar sayuran kering (Jinzhen).
Sama seperti tradisi di negara lain, saat Imlek biasanya anak-anak memberi hormat kepada orang tua dan menerima uang Tahun Baru atau angpao (hongbao).
Di Singapura, biasanya juga mengadakan festival Singapore River Hong Bao yang dilakukan sejak 1987. Festival ini menampilakn berbagai budaya Tiongkok, mulai dari lentera raksasa hingga panganan spesial.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.