Kompas TV nasional hukum

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Balas Luhut yang Kritik OTT KPK Sebut Bikin Citra Negara Jelek

Kompas.tv - 30 Desember 2022, 06:46 WIB
ketum-pp-muhammadiyah-haedar-nashir-balas-luhut-yang-kritik-ott-kpk-sebut-bikin-citra-negara-jelek
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Mengkritik pernyataan Menko Marves Luhut B Pandjaitan tentang OTT KPK, Haedar Nashir meminta sistem pemberantasan korupsi yang sudah berjalan di Indonesia agar disempurnakan, bukan malah dikurangi.  (Sumber: Kompas.tv/Ant/HO-Muhammadiyah)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

Tatanan atau sistem terkait pemberantasan korupsi itu, kata dia, jangan sampai terpengaruh oleh kepentingan sesaat.

"Jangan sampai karena kepentingan-kepentingan sesaat, kepentingan-kepentingan praktis, kepentingan pragmatis lalu mengganggu tatanan sistem pemberantasan korupsi, itu prinsipnya," ucap Haedar.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengkritik kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Luhut, ICW: Selama Ini OTT KPK Berhasil Dibuktikan di Persidangan

Luhut menyoroti KPK yang dianggapnya terlalu banyak melakukan operasi tangkap tangan atau OTT. Luhut meminta agar OTT tidak perlu dilakukan terlalu sering. Sebab, akan membuat citra negara jelek di mancanegara.

"Kita tidak usah bicara tinggi-tinggi. OTT-OTT itu kan tidak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget," kata Luhut saat memberikan pidato di Launching Stranas PK Tahun 2023-2024, di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (20/12) lalu.


 

Selanjutnya, Luhut mengingatkan kepada lembaga anti rasuah itu agar jangan sedikit-sedikit melakukan penangkapan.

"Ya kalau hidup-hidup sedikit, boleh lah. Kita mau bersih-bersih amat di surga saja kau. Jadi, KPK itu jangan sedikit-sedikit tangkap-tangkap. Lihat-lihat lah,” ujar Luhut.

Baca Juga: Bantah Luhut, Pukat UGM Sebut Hanya Investor Busuk yang Takut RI Banyak OTT Koruptor

 




Sumber : Kompas TV, Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x