JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis empat nama yang memiliki elektabilitas tinggi di pulau Jawa sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres).
Keempat nama tersebut yakni Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Dewan Pakar Indo Maju Institute Lukman Edy menilai masuknya nama Erick Thohir tidak terlepas dari kinerja dan komunikasi yang dibangun.
Menurutnya ada empat sinyal yang membuat nama tersebut Erick Thohir memiliki kans yang besar masuk dalam bursa bacawapres dalam hasil survei.
Baca Juga: Survei Cawapres Poltracking: AHY Kuat di DKI, Ridwan Kamil di Jabar, Erick Thohir di Jateng
Pertama Erick bukan dari partai politik, bukan ketua umum partai dan kepala daerah namun memiliki elektabilitas yang bisa menyaingi tokoh lain.
Menurutnya seorang kepala daerah memiliki elektabilitas tinggi merupakan hal wajar. Contoh bagaimana Ganjar Pranowo di Jawa Tengah sangat dominan dan Ridwan Kamil di Jawa Barat.
Begitu juga dengan ketua umum partai dan kader partai yang sangat jelas memiliki basis masa pendukung. Jika melirik Sandiaga Uno, Menteri Parekraf ini memiliki rekam jejak sebagai calon wakil presiden pada pemilu 2019.
Sandi, sambung Lukman, memiliki pengalaman dan basis elektoral yang masih tersisa hingga kini.
Baca Juga: Respons Demokrat soal Elektabilitas AHY yang Tinggi dalam Survei Cawapres di Jawa: Simbol Perubahan
"Kalau Erick Thohir ini kan fenomena baru," ujar di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Rabu (21/12/2022).
Kedua, kinerja Erick Thohir memimpin BUMN dilihat oleh masyarakat luas. Lukman menilai pemilih saat ini cukup objektif dalam melihat calon pemimpin di masa depan.
"Kira-kira bisa kerja enggak ini calonnya. Prestasinya dan rekam jejaknya seperti apa, pada diri Erick Thohir menonjol aspek-aspek itu," ujar Lukman
Ketiga, pola komunikasi Erick Thohir. Lukman menjelaskan hasil survei Poltracking Indonesia disebutkan Erick mendapat dukungan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.