Lalu sampai kapan Status Awas Gunung Semeru ditetapkan?
Tekait hal ini Hendra menyatakan, jika melihat karakter Gunung Semeru, status tersebut tidak akan bertahan lama.
"Kalau kita belajar karakter Gunung Semeru yang sudah-sudah, biasanya tidak lama," ujarnya.
"Hanya sekarang dalam musim hujan ini, tidak kalah bahayanya curah hujan tinggi bisa memicu lahar hujan."
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Minggu (4/12) dini hari pukul 02.46 WIB. Gunung Semeru tampak mengeluarkan awan panas setinggi kurang lebih 1.500 kilometer dari puncak.
Awan panas guguran tersebut berlangsung terus-menerus. Jaraknya berangsur naik dari 7 kilometer hingga terakhir dilaporkan, awan panas guguran meluncur hingga 13 kilometer.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Semeru dari Level Siaga atau III menjadi Level Awas atau IV.
Berdasarkan data BNPB, hingga Minggu sore sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 10 titik imbas erupsi Gunung Semeru.
Adapun 10 titik pengungsian itu meliputi, sebanyak 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro, dan sisanya di SMPN 2 Pronojiwo.
Baca Juga: Wakil Bupati Lumajang Sebut Guguran Awan Panas Gunung Semeru Sudah Berhenti
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.