CIANJUR, KOMPAS.TV - Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Kepolisian RI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan relawan mulai melakukan pencarian 30 warga diduga tertimbun longsor di Cugenang, Cianjur akibat gempa, Rabu (23/11/2022).
Jurnalis Kompas TV Angga Riady melaporkan jalan yang sempit membuat hanya satu alat berat yang bisa masuk wilayah tersebut.
"Sedangkan petugas membutuhkan beberapa alat berat. Kondisi longsor di Kampung Cugenang ini terlihat cukup parah sekali. Petugas hingga hari ini masih melakukan pencarian dengan alat seadanya seperti cangkul," ujarnya, Rabu.
Pencarian korban difokuskan dalam beberapa titik karena area longsoran cukup luas dan lebar. Petugas membuat kelompok yang ditugaskan dalam titik-titik pencarian.
Baca Juga: Korban Gempa yang Membutuhkan Logistik, Tenda, atau Ambulans Bisa Menuju Pendopo Bupati Cianjur
"Petugas masih melakukan (meminta) keterangan dari keluarga (korban) terkait di mana rumah saat terjadinya longsor," kata Angga.
Dari keterangan tersebut, petugas akan melakukan proses pencarian dengan didampingi oleh pihak keluarga korban.
Diberitakan sebelumnya Pelakasana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan warga hilang di Cugenang, Jawa Barat.
"Ini jadi fokus pencarian Basarnas sejak hari pertama. Pengerahan sumber daya tetap pada pencarian dan penyelamatan korban yang masih hilang," ujarnya dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (23/11).
Sementara Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pihaknya akan fokus melakukan pencarian 151 orang yang dilaporkan hilang.
Baca Juga: Jeritan Korban Gempa Cianjur: Desa Cibulakan Belum Ada Dapur Umur, Kelaparan, dan Tinggal di Sawah
“Apakah yang 151 orang ini bagian dari jumlah korban jiwa meninggal yang saat ini jumlahnya mencapai 258 orang, itu masih kita identifikasi,” kata Suharyanto di Pendopo BupatI Cianjur, Selasa (22/11/2022) malam.
“Mudah-mudahan saja segera bisa ditemukan, baik dalam kondisi selamat atau meninggal,” ujar dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.