Tak hanya itu, virus polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses yang terbawa oleh lalat.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi.
Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat “diam-diam” menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.
Dikutip dari laman CDC, selain dari faeces, virus polio juga dapat ditularkan melalui tetesan (droplets) dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi.
Meski demikian, Polio dapat dicegah dengan vaksinasi atau imunisasi. Cara ini dinilai paling efektif dalam mencegah penyakit polio.
Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi seorang anak seumur hidup.
Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian imunisasi polio pada anak-anak.
Sementara itu pencegahan penularan ke orang lain melalui kontak langsung (droplet) dapat dilakukan dengan menggunakan masker bagi yang sakit maupun yang sehat.
Selain itu mencegah pencemaran lingkungan (fecal-oral) dan pengendalian infeksi dengan menerapkan buang air besar di jamban dan mengalirkannya ke septic tank.
Baca Juga: Anak Usia 7 Tahun di Kabupaten Pidie Dinyatakan Positif Polio, Pemerintah Tetapkan KLB!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.