Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Hingga saat wawancara ini ditayangkan di KompasTV (15/10), Polda Metro jaya telah menerima 4 laporan dan Mabes Polri 2 laporan. Bawaslu pun menerima laporan terkait kasus yang sama dari 3 pihak, yakni Gerakan Nasional untuk Rakyat (GNR), Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, & Relawan Pro Jokowi (Projo).
Sejumlah Koalisi Advokat Pengawal Konstitusi & Jaringan Advokat Penjaga NKRI juga turut melaporkan sejumlah tokoh ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas dasar pelanggaran kode etik dengan turut menyebarkan berita hoax Ratna Sarumpaet.
Hingga pengakuan kebohongan Ratna diungkapkan langsung kepada publik (3/10), pemeriksaan berlangsung secara maraton.
Ada tudingan bahwa intelijen bekerja dalam kasus ini. Benarkah? Aiman Witjaksono menemui Direktur Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI 2011-2013, Laksda (Purn) Soleman Ponto.
Ketika ditanya, kemungkinan keterlibatan Ratna dalam kasus ini adalah sebagai "kuda troya" yang sengaja disisipkan ke kubu Prabowo-Sandi untuk menjatuhkan nama paslon nomor urut 2 ini, Soleman justru menjawab ringan dan tegas "tidak mungkin!"
"Sungguh tidak mungkin! Karena dalam aksi intelijen, penyusupan dilakukan oleh orang terdekat yang memang dekat dengan target. Ratna bukan siapa-siapa, kasus ini booming karena Pak Prabowo turut mengonfirmasi pernyataan Ratna tanpa memeriksa kebenarannya", tegas Soleman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.