JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Akmal Marhali mengatakan, masalah sepak bola Indonesia ada di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dalam pertemuan TGIPF bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Akmal mengatakan bahwa PSSI harus dibenahi agar sepak bola Indonesia bisa berubah ke arah lebih baik.
“Saya juga berkesempatan berbicara, saya sampaikan bahwa, ‘Pak Presiden, masalah sepak bola kita ini ada di akarnya, selama akarnya tidak dibenahi, sampai kapan pun sepak bola kita tidak pernah bisa berubah',” kata Akmal dalam Kompas Petang, Sabtu (15/10/2022).
Baca Juga: TGIPF Bakal Serahkan Temuan Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden FIFA
‘Akar’ yang dimaksud Akmal dalam hal ini adalah PSSI. Menurutnya, PSSI turut lalai dalam tragedi Kanjuruhan.
Oleh karenanya, dalam rekomendasi yang diberikan oleh TGIPF, salah satunya adalah meminta Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif untuk mengundurkan diri.
“Kelalaian utama dari PSSI adalah tidak menyosialisasikan itu kepada polisi. Polisi punya protap sendiri, PSSI juga punya protap, terkait aturan mengamankan jalannya pertandingan, dan ini tidak tersampaikan dengan baik sehingga masih ada polisi yang bawa gas air mata ke lapangan,” papar Akmal.
“Ini merupakan kelalaian yang sangat fatal yang mengakibatkan 130 orang meninggal dunia.”
Akmal juga menjelaskan bahwa PSSI memiliki empat tanggung jawab terkait Tragedi Kanjuruhan. Tanggung jawab itu meliputi tanggung jawab terkait dengan hukum pidana, terkait dengan hukum perdata, terkait dengan hukum administrasi, dan terkait dengan hukum moral.
Baca Juga: Ini Daftar 5 'Dosa' PT LIB versi TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Termasuk Cuma Prioritaskan Cuan Bisnis
Terkait dengan tanggung jawab moral, TGIPF merekomendasikan jajaran pengurus PSSI untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap lebih dari seratus korban yang meninggal.
“Keselamatan orang itu di atas segalanya, ini yang harus dipahami oleh seluruh pengurus PSSI bahwa akibat kelalaian ada korban yang meninggal, sepatutnya bertanggung jawab,” pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.